JAWA TIMUR, AmanMakmur.com — Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus melakukan terobosan dan membuka akses perdagangan ke berbagai provinsi.
Menurut LaNyalla upaya itu akan berdampak pada pertumbuhan produksi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan meningkatkan ekonomi warga Jatim.
“Pertumbuhan ekonomi melalui sektor perdagangan tidak dapat dilakukan oleh para pelaku usaha sendirian tetapi harus difasilitasi terutama akses untuk perluasan pemasarannya,” ucap LaNyalla, Sabtu (26/2).
Oleh karena itu, LaNyalla mendukung langkah Pemprov Jatim untuk terus mengakselerasi perdagangan Jatim ke berbagai daerah lewat misi dagang dan investasi.
“Saya kira langkah itu sangat inovatif dan akan berpengaruh besar untuk mempercepat pulihnya bekonomi. Di sisi lain pasar produk semakin berkembang yang pada akhirnya membuka lapangan kerja baru,” lanjut LaNyalla.
LaNyalla juga mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan akses perdagangan tersebut. Pelaku usaha lanjutnya juga perlu berkreasi dan berinovasi menambah item produksi yang menarik bagi konsumen.
“Artinya ada sinergitas antara pemerintah dan pelaku usaha. Ini nantinya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.
Harapannya, peluang-peluang lain bisa dikembangkan. Tidak hanya UMKM namun juga sektor lainnya juga sangat prospektif.
“Sebenarnya terbuka lebar peluang lain, seperti sektor pertanian dan industri manufaktur. Kita berharap pelaku usaha memanfaatkannya secara optimal,” tegasnya.
Sebelumnya ratusan pelaku usaha (UMKM) dua provinsi, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah bertemu di Kota Palu dalam iven Misi Dagang dan Investasi Pemprov Jawa Timur dan Pemprov Sulawesi Tengah. Dimana event serupa sebenarnya sudah dilakukan sejak lama oleh KADIN Jatim saat LaNyalla menjadi Ketua.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam acara itu membawa 40 pelaku usaha dengan hasil produksi aneka jenis dan saling melakukan negosiasi hingga bertransaksi.
Misi dagang juga diikuti oleh organisasi pelaku usaha, yaitu KADIN, HIPMI dan IWAPI Jatim yang melakukan penandatanganan MoU dengan KADIN, HIPMI dan IWAPI Sulteng.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, misi dagang di Sulteng menghasilkan transaksi Rp104,91 miliar.
(Rel/dpd)