Oleh: Wiztian Yoetri
(Wartawan Senior)
ADA pemandangan tak biasa, ketika Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur SE, MM Datuk Putiah menghadiri acara wisuda Tahfizh, wisuda Iqra’ dan wisuda RA/TK Pondok Pentren Tahfizhul Quran Darul Ikhlas Tartila Syekh Burhanuddin, pada hari Minggu pekan lalu, di Aula IKK Parit Malintang.
Ketika itu, bupati yang alumni salah satu Pondok Pesantren di Pekandangan, tidak sekadar memberi sambutan saja. Namun Suhatri Bur juga mengaji, memimpin shalawat serta menguji wisudawan lewat sambungan ayat-ayat Alquran. Bershalawat kepada Nabi Muhammad dan selalu Istighfar menjadi energi umat akhir zaman.
Suasana sempat hening dan bergetar, ketika bupati SB mengaji, dan memimpin shalawat nabi, seolah ingin menyampaikan, bahwa visi misinya membangun Padang Pariaman nan religius, tak sekedar visi, namun dibuktikan dengan lewart keteladanan seorang Bupati.
Banyak hadirin yang terharu, melihat penampilan religius seorang Suhatri Bur. Meski dengan suara serak-serak dan terbata, Suhatri Bur sempat memukau wisudawan-wisudawati pondok Pesantren dari ulama terkenal Syekh Burhanuddin.
Banyak yang tak menyangka Bupati Suhatri Bur, begitu fasih mengaji dan bershalawat, sehingga penampilan bupati SB, menjadi refleksi seorang pemimpin energik yang senantiasa mengajak menebar kebaikan di Padang Pariaman.
Dan, Padang Pariaman, memang terkenal.sebagai negeri banyak pondok pesantren. Ribuan santriwan dan santriwati berhasil ditamatkan pondok- pondok pesantren itu setiap tahun. Mereka, tidak hanya berasal dari Padang Pariaman, juga dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
Selalu, Bupati Suhatri Bur, ketika menghadiri acara-acara wisuda para santri, senantiasa berpesan, agar santriwan-santriwati, dimana saja mengabdi kelak, agar berbuat terbaik untuk kemaslahatan umat. Amar makruf nahi mungkar. Karena, manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang banyak.
Kabupaten Padang Pariaman dibawah kepemimpinan Suhatri Bur, mengusung visi-misi Padang Pariaman, unggul berkelanjutan dan religius.
Religius inilah yang senantiasa disebut bupati SB sebagai upaya kerja keras dalam membangun manusia beriman dan penuh ketaqwaan.
Maka peristiwa, wusuda para santri pondok pesantren Syekh Burhanudin hari itu, disebut oleh Bupati sebagai gerakkan sangat luarbiasa. Pemerintah Daerah, senantiasa men-support, karena sesuai dengan komitmen membangun masyarakat religius, seperti hari ini dari generasi z, menjadi anak-anak milenial menuju insan penuh yang ketaqwaan, maka masuklah ke agama Islam secara kaffah.
Dengan berpedoman pada Alquran, Inshaa Allah, para santriwan-santriwati akan tumbuh menjadi generasi emas, dan berdaya saing tinggi. “Karena sesungguhnya Alquran adalah perkataan yang membedakan yang hak dengan yang batil,” ujar Suhatri Bur sambil mengutip sebuah ayat Alquran.
Maka, inilah salah satu gaya kemimpinan Aciak Suhatri Bur selaku Bupati Padang Pariaman, tidak gembar gembor, senatiasa mengajak masyarakat untuk menebar kebaikan, amar ma’ruf nahi mungkar. Dan, peristiwa SB bershalawat dan mengaji itu, tidak hanya memukau para santri yang wisuda, juga para gurunya, para tuangku yang hadir, sebuah cerminan seorang pemimpin yang akhlakul qarimah! *)