ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Opini

Inyiak Rajo: Apa yang Dilanjutkan, Kegagalan?

Selasa, 12/11/24 | 13:05 WIB
in Opini
0
Post Views: 192
Tokoh masyarakat Padang Pariaman, Bahrum Rajo Sampono, atau Inyiak Rajo. (Foto : Dok)

Oleh: Wiztian Yoetri
(Wartawan Senior)

ADA inspirasi menarik dari salah seorang tokoh masyarakat Padang Pariaman, Bahrum Rajo Sampono; bahwa tak ada yang bisa dilanjutkan di Padang Pariaman, yang mesti dilakukan adalah ganti pemimpin, menuju perubahan dan peningkatan kualitas pembangunan.

Hal itu diungkapkan, Rajo Sampono yang lebih populer dengan panggilan Inyiak Rajo, ketika bertatap muka dengan tokoh-tokoh masyarakat Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, beberapa hari lalu.

Baca Juga

Hari Guru Nasional, Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib: Guru Harus Adaptif, Namun Tetap Menjaga Dimensi Kemanusiaan

Hari Guru Nasional, Ketua PP Muhammadiyah Irwan Akib: Guru Harus Adaptif, Namun Tetap Menjaga Dimensi Kemanusiaan

Selasa, 25/11/25 | 21:42 WIB
MTQ Nasional XLI Tingkat Sumbar Digelar di Bukittinggi, Tanah Datar Siap Pertahankan Juara Umum

MTQ Nasional XLI Tingkat Sumbar Digelar di Bukittinggi, Tanah Datar Siap Pertahankan Juara Umum

Selasa, 25/11/25 | 21:21 WIB
DPD RI-BPK RI Berkolaborasi Lakukan Pengawasan Keuangan Negara Agar Transparan dan Akuntabel

DPD RI-BPK RI Berkolaborasi Lakukan Pengawasan Keuangan Negara Agar Transparan dan Akuntabel

Selasa, 25/11/25 | 17:56 WIB

Menurut Inyiak Rajo, satu periode kepemimpinan, pasca Ali Mukhni jadi Bupati, nyaris tidak ada perubahan yang berarti. Mulai dari Ibukota Kabupaten yang belum bersertifikat hingga kini, sehingga bangunan perkantoran yang ada di atasnya tidak punya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), karena tidak punya sertifikat. Ini jelas contoh tak baik bagi masyarakat, karena perkantoran sama dengan bangunan liar.

Sampai kini, sejumlah kantor Dinas dan Instansi masih berserakan di kota Pariaman, karena tidak ada upaya untuk membangun kantor baru di Ibukota Kabupaten. Selama empat tahun terakhir, tidak ada bangunan baru, bahkan yang ada meminjam Rusunawa untuk perkantoran.

Begitu juga, gerbang ibukota pemerintahan, juga tak ada upaya sama sekali. Sehingga, IKK itu seperti kawasan terisolir. Miris sekali, untuk gerbang saja tak ada dana membangunnya.

Juga, sarana air bersih, tidak ada instalasi untuk mengalirinya di Ibukota Kabupaten. Sehingga, untuk kantor bupati dan mesjid di IKK, harus dipasok tiap hari airnya menggunakan tengki PDAM. Bayangkan, bagaimana tidak pekanya pemimpin terhadap hal yang sangat vital bagi masyarakat.

Inyiak Rajo, juga mencatat, kehadiran sekolah bertaraf internasional MAN Insan Cendikia di Sintoga, yang bangunannya sudah bertumpuk-tumpuk, karena tanahnya sudah sempit. Tak ada upaya mengganti rugi tanah di sekitar itu, padahal Pemkab Padang Pariaman menjanjikan 10 hektar kepada Kementerian Agama, kenyataannya baru bebas 3,5 hektar.

Begitu juga, Kawasan Pendidikan Tarok City, nyaris tak tersentuh. Padahal sudah masuk program strategis nasional. Jalan selebar 90 meter yang sudah dibangun masa Ali Mukhni, sudah tak ada lagi, merimba. Dan, tidak ada upaya Pemkab untuk melakukan percepatan pembangunan kawasan masa depan Padang Pariaman, baik secara ekonomi maupun pendidikan.

“Inilah, hal-hal kecil yang saya catat, sebagai program kegagalan kepemimpinan, untuk itu pemimpin yang telah gagal dalam pembangunan Padang Pariaman ini, tidak perlu dilanjutkan,” ujar Inyiak Rajo.

Dan, yang paling mendasar belakangan adalah jeritan para petani, yang sawah-sawahnya tak bisa ditanami, baik karena irigasi rusak, maupun sawah kering. Akibat perhatian lebih fokus ke pembangunan jalan, sedang untuk sarana irigasi kurang diperhatikan.

Setiap hujan deras datang, banjir dimana-mana, masyarakat pun menjerit. Seperti setiap kali hujan deras, di Kecamatan Tapakis Ulakan , terutama nagari Ulakan, Kampuang Galapuang dan Kasai, nyaris tenggelam, karena air dari muara sungai tak lancar ke laut, bertahun-tahun tak terurus. Begitu juga banyak jembatan rusak dan putus, tidak ada solusi cepat dari Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yang tiap tahun mengalami defisit terhadap anggaran.

Juga, untuk sektor pariwisata, yang diharapkan jadi sumber PAD, banyak yang tak terurus, lihat saja pantai Tiram, pantai Ulakan, dan banyak Air Terjun tersebar di Padang Pariaman, kurang mendapat perhatian. Artinya, karena tak jelas arah dan fokus Pembangunan Padang Pariaman, maka pemimpin sekarang tak perlu dilanjutkan, melanjutkan berarti kita meneruskan kegagalan, dan kita pilih pemimpin yang memberikan solusi, pemimpin yang punya hubungan baik dengan pemerintah pusat, mampu menggaet dana dari pusat, yang diusung tujuh partai besar, demikian Inyiak Rajo.*)

 

Wiztian Yoetri, Wartawan Senior. (Foto : Dok)
ShareSendShare

Most Viewed Posts

  • Istri Rektor ITP Hendri Nofrianto Berpulang ke Rahmatullah (15,473)
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak (11,745)
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni (9,347)
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita (9,063)
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina (9,026)
  • Mevrizal: Profesi Pengacara Syariah Menggiurkan dan Kian Diminati (8,297)
  • Menakar Peluang DPD RI Dapil Sumbar di Pemilu 2024 (7,380)
  • Memenuhi Syarat, Bacalon DPD RI Hendra Irwan Rahim Dinilai Paling Siap (6,869)
  • Puncak Peringatan Hari Koperasi, Hendra Irwan Rahim: Dua Menteri Bakal Hadir di Sumbar (6,719)
  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (5,807)

Berita Lainnya

Inyiak Rajo: Pemimpin Baru dan Harapan Baru

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

Jumat, 21/2/25 | 00:37 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

Kamis, 30/5/24 | 06:00 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

Jumat, 14/6/24 | 20:18 WIB
“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Kamis, 05/6/25 | 01:41 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

Jumat, 16/5/25 | 12:12 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 11/5/25 | 19:31 WIB
  • Aman Makmur
  • Beranda
  • Tim Redaksi

© 2025 - Amanmakmur.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 - Amanmakmur.com