JAKARTA, AmanMakmur ––Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) menggelar acara syukuran HUT ke-35, di Sekretariat Gebu Minang, di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Selasa (24/13/2024).
Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP Gebu Minang Oesman Sapta Odang (OSO) Dt Bandaro Sutan Nan Kayo hadir dalam acara ini, dan memotong tumpeng sebagai simbol perayaan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Gebu Minang Yuliandre Darwis memberikan laporan pencapaian pergerakan Gebu Minang sepanjang tahun 2024.
Hasil konsolidasi organisasi, dilaporkan Yuliandre pembentukan 23 Dewan Pengurus Daerah (DPD) di berbagai daerah di Indonesia, serta pendirian dua organisasi sayap, yakni; Silek Harimau Minangkabau dan Gebu Minang Kreatif.
“Termasuk berkontribusi dalam memberikan 9.000 paket sembako untuk korban bencana di Sumbar,” ujar Yuliandre, seperti dilansir rm.id.
Acara syukuran HUT ke-35 Gebu Minang ini, sekaligus memberikan penghargaan bagi para pemenang Festival Pandeka Batagak 2024 Tingkat Nasional, dengan penyerahan sertifikat dan hadiah, yang langsung diserahkan oleh Ketua Umum OSO.
Dalam sambutannya, Ketua Umum OSO menyampaikan bahwa 35 tahun bukanlah perjalalan yang singkat. “Ini membuktikan kekuatan solidaritas dan komitmen kita untuk melestarikan nilai-nilai luhur budaya Minangkabau,” ujar OSO.
Lanjutnya, Gebu Minang akan terus menjadi rumah bagi generasi muda Minangkabau untuk memperkuat ekonomi, memahami akar budaya, dan menjembatani silaturahmi antara perantau dan kampung halaman.
Tak lupa OSO mengajak seluruh pengurus untuk terus memperkuat pendidikan budaya bagi generasi muda, mendorong inovasi di sektor ekonomi kreatif, dan menjaga harmoni di tengah keberagamab bangsa.
“Gebu Minang merupakan wadah bagi kita semua, lintas generasi, untuk melanjutkan perjuangan ini, mari kita terus bersatu demi masa depan yang lebih baik lagi,” tukas OSO.
Pada kesempatan itu, turut memberikan7 tausiyah dan doa, Ustadz Farrel Muhammad Rizqi, yang merupakan putra Minang asal Kabupaten Tanah Datar.
Sekilas Gebu Minang
Gebu Minang atau Gerakan Ekonomi dan Budaya Minankabau adalah suatu organisasi masyarakat Minangkabau yang bertujuan menghimpun dan membina potensi masyarakat Minang yang berada di perantauan di bidang ekonomi dan kebudayaan.
Atas saran Presiden Soeharto saat bertemu para petani di Sumatera Barat, lalu diprakarsailah pendirian Lembaga Gebu Minang pada tanggal 24 Desember 1989 oleh beberapa tokoh Minang.
Di antara tokoh-tokoh itu seperti Azwar Anas, Awaluddin Djamin, Bustanil Arifin, Emil Salim, Harun Zain, Hasan Basri Durin, Hasyim Ning, Fahmi Idris, Sjafaroeddin Sabar, Nasrun Syahrun, Rustam Didong, Ali Akbar Navis, dan beberapa orang tokoh lainnya.
Pada awalnya Gebu Minang adalah akronim dari Gerakan Seribu Rupiah Minang yang bertujuan mengumpulkan seribu rupiah dari setiap warga Minang yang ada di perantauan untuk pembangunan di kampung halaman.
Belakangan akronim tersebut berubah menjadi Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang.
Saat ini, Gebu Minang yang berpusat di Jakarta telah mempunyai pengurus di banyak wilayah di Indonesia dan mancanegara.
(Ika)