
DHARMASRAYA, AmanMakmur —- Sampai sekarang, dalam konteks pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung di Provinsi Sumbar, maupun 19 kabupaten/kota yang ada, belum pernah ada gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati atau walikota/wakil walikota, yang dari kalangan perempuan.
Ternyata hal ini menjadi catatan tersendiri bagi Bakal Calon Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, SH, LLM.
“Masyarakat Sumbar umumnya dan Kabupaten Dharmasraya khususnya, harus memberi ruang bagi kaum perempuan di dalam memimpin daerah,” ujar Annisa, Minggu (4/8/2024).
Lanjutnya, di daerah lain di Indonesia sudah banyak perempuan yang menjadi kepala daerah/wakil kepala daerah, bahkan juga di Aceh.
Sebenarnya di Sumbar pun, di tingkat nagari, yang juga melakukan pemilihan langsung, sudah ada terpilih beberapa walinagari dari kalangan perempuan.
Makanya, Annisa mengajak masyarakat Dharmasraya bersama-sama untuk mengukir sejarah, yakni pertama kali dari Dharmasraya ada kepala daerah dari kaum perempuan di Sumbar, melalui pilkada.
“Dharmasraya sebagai biang sejarah dari dulunya, saya mohon doa dan dukungan maju menjadi Bakal Calon Bupati Dharmasraya, dan bersama-sama menorehkan sejarah di Sumbar, bahwa perempuan itu bisa menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah,” tegas putri mantan Bupati Dharmasraya Marlon Martua Dt Rangkayo Mulie, SE ini.
Selain memiliki gen kepemimpinan dan politik dari orangtuanya Marlon Martua Dt Rangkayo Mulie, berdasarkan pengalamannya selama ini di rantau, Annisa telah mempersiapkan visi dan missi, serta program-program unggulan untuk membawa kabupaten “Bumi Mekar” menjadi lebih baik lagi ke depannya, dengan taglinenya; “Menuju Dharmasraya Emas 2045″.

“Kita ingin menjadikan Dharmasraya kembali berjaya, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di timur Sumbar, dan Sumatera bagian tengah pada umumnya,” tukas Annisa, yang ternyata satu almamater dengan mantan Presiden Barrack Obama di Amerika.
Menurutnya, akses Dharmasraya yang mengarah ke lintas timur Sumatera dengan pembangunan infrastruktur jalan tol harus bisa dikonkretkan agar transportasi dan arus barang, atau hasil pertanian serta perkebunan, menjadi cepat sampai ke Jawa, atau tujuan lainnya.
Kemudian dengan jaringan dan relasi yang ia punya, Annisa bertekad membawa pariwisata Dharmasraya mendunia melalui wisata peninggalan sejarah kerajaan yang ada dulunya.
Tentunya dalam hal ini, katanya lagi, sudah termasuk bagaimana membangun sumber daya manusia Dharmasraya, yakni di bidang pendidikan, kesehatan, kebudayaan, keagaamaan dan lainnya.
“Tak kalah penting adalah bagaimana merawat kebersamaan dari masyarakat Dharmasraya yang multi-etnis agar tetap hidup rukun dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)”, pungkas Caca, demikian panggilan akrab teman satu kuliah Menteri Pemuda dan Olahraga RI Ario Bimo Nandito Ariotedjo saat di Fakultas Hukum UI (Universitas Indonesia) ini.
(Ika)