Oleh: Wiztian Yoetri
(Wartawan Senior
SEHARI berkantor di kecamatan, adalah sebuah kegiatan yang dipopulerkan Walikota Padang Hendri Septa setiap hari Senin. Kegiatan yang sudah memasuki tahun kedua itu, mendapat penghargaan dari pemerintah pusat sebagai kategori berkinerja terbaik. Kegiatan diawali sebagai pemimpin upacara di sekolah, selanjutnya Wako Hendri sampai sore jalan dari satu kelurahan ke kelurahan lain, mampir ke Puskesmas, singgah ke sentra kegiatan UMKM, dan makan siang bareng bersama warga.
Kerja mulia ini dilakukan Wako Hendri, sambil menjemput aspirasi. Mendengar langsung suara warga, bagi walikota merupakan strategi komunikasi yang efektif. “Kita mencatat, apa yang menjadi keluhan warga. Untuk kita programkan secara khusus,” ujar Wako ketika berbicara di hadapan warga Kecamatan Padang Selatan.
Pola kerja serupa ini, jauh sebelum Hendri Septa telah dilaksanakan oleh Bupati Padangpariaman, Kolonel TNI (Purn.) H. Anas Malik Datuak Rangkayo Majo Basa (1992-1994). Anas Malik melakukan ini, sebelum ada pemilihan kepala daerah secara langsung. Pada masa kepemimpinannya, 1980—1985 dan 1985—1990, Anas Malik sangat populer di tengah masyarakat piaman. Begitu banyak perubahan sosial dan budaya dilakukannya, karena pemimpin ikut andil secara langsung dalam mengajak masyarakat untuk berubah menuju kehidupan yang lebih baik.
Begitulah, dengan turun ke bawah langsung, banyak infomasi yang bisa diperoleh walikota, karena warga menunjukkan apa yang menjadi masalah di Kelurahan. Seperti, ada drainase di komplek perumahan yang mampat, perlu solusi. Walikota Hendri Septa mendiskusikan langsung di lapangan, dengan melibatkan OPD terkait.
Setiap hari Senin berkegiatan di kecamatan, juga menerima banyak masukan disamping kritikan dari wargakota. “Memang tujuan besar kita, melakukan sapu bersih, berbagai masalah yang terjadi di tengah wargakota, sebab tak mungkin tercover semuanya dari Balaikota,” jelas Wako Hendri kepada wartawan.
Selain bertemu warga, suatu hal yang senantiasa dilakukan Walikota ketika turun ke sekolah SMTA, adalah menyerahkan KTP elektronik kepada siswa yang sudah memiliki syarat umur. Sebuah terobosan yang dilakukan OPD Dinas Capil, dengan mempermudah mendapatkan KTP. Hampir seluruh sekolah yang dikunjungi walikota, diberikan KTP elektronik.
Masih di sektor pendidikan, ketika meninjau SMP 23 Padang yang berada di Kelurahan Koto Lua, Walikota Hendri sempat melakukan checking, terhadap proses belajar, melihat fasilitas sekolah sekaligus memastikan penerapan program keagamaan. Khusus untuk untuk program hapal Alquran, sejumlah siswa yang diuji wako, sudah banyak yang hapal jus 30. Ini jelas sebuah kondisi yang menggembirakan.
Berkantor tiap hari Senin, di kecamatan, juga dimaksudkan untuk mendorong dan bergeraknya ekonomi produktif. Makanya, salah satu sasaran kunjungan adalah kegiatan UMKM. Seperti, kegiatan Epi Songket Pandai Sikek di Gunung Sariak, Kuranji. Wako mendorong upaya pelestarian songket sebagai karya budaya.
Begitupun, terhadap kehadiran Bank Sampah Panca Daya, aktivitas ini diharapkan agar wargakota secara bersama mengumpulkan sampah-sampah plastik, dengan menyetorkan ke Bank Sampah. Terutama dari RT-RT yang tersebar.
Berbagai keluhan dan harapan warga, sepenuhnya direspons walikota, dalam sehari berkegiatan di kecamatan. Kegiatan ini akan jalan terus, menuju kota Padang yang sehat, sejahtera serta berkesinambungan dalam pembangunan, sebagaimana telah menjadi tekad dan komitmen Walikota Hendri Septa yang berpasangan dengan Wawako Ekos Albar.
Sebuah terobosan yang baik harus terjaga dan dijaga, dilanjutkan menjadi budaya. Alangkah indahnya, jika setiap pemimpin menjalankan kepemimpinan dengan bergerak bersama masyarakat. Karena,pada hakekatnya seorang pemimpin hanya di tinggikan seranting, didahulukan selangkah. Begitulah filosofi kehidupan kita. *)