JAKARTA, AmanMakmur —Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mendorong lembaga keuangan syariah meningkatkan pembiayaan di sektor riil khususnya sektor pertanian pangan Indonesia.
“Pertumbuhan pembiayaan Perbankan syari’ah yang melampaui pertumbuhan perbankan konvensional memberikan prospek yang cerah bagi ekonomi nasional. Pertumbuhan Pembiayaan syariah harus disandarkan pada pembiayaan industri dan produksi daripada aktivitas konsumsi”, ujar Sultan melalui keterangan resminya, Senin (30/7/2023).
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai total pembiayaan seluruh jenis akad dari bank syariah dan unit usaha syariah di Indonesia mencapai Rp 470 triliun pada Agustus 2022, tumbuh 18,51% dalam setahun (year-on-year/yoy). Pembiayaan Syariah tumbuh lebih tinggi mencapai 20,13% (yoy) pada Februari 2023.
Selama ini, ungkap Sultan, pembiayaan industri pertanian pangan kurang diminati oleh perbankan. Kami harap pertumbuhan pasar keuangan syariah Indonesia yang luar biasa diharapkan menjadi penopang utama pembiayaan sektor pertanian.
“Industri pertanian pangan membutuhkan dukungan pembiayaan yang ramah dengan kapasitas petani dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu Sektor pertanian harus dibangun dengan pendekatan pembiayaan dan partnership antara petani dan lembaga keuangan”, jelas mantan Ketua HIPMI Bengkulu itu.
Dalam konteks ini, sambungnya, perbankan syariah memiliki tanggung dan kepentingan untuk mengembangkan sektor pertanian. Karena terdapat prinsip tolong menolong dalam sistem keuangan syariah.
“Kami percaya, kolaborasi lembaga keuangan syariah dan pelaku usaha tani atau agribisnis akan menjadi harapan ketahanan pangan nasional. Dengan demikian akan tercipta ekosistem keuangan syariah nasional yang memberikan dampak ekonomi khususnya ketahanan pangan nasional”, tutupnya.
(Rel/dpd)