Oleh: Putri Marselina
ILMU HITAM merupakan ilmu yang dipakai oleh para dukun. Biasanya ilmu ini merujuk pada kekuatan gaib atau sihir dengan tujuan atau niat yang jahat guna untuk mencelakai korban yang ingin ditujunya.
Untuk membahas ilmu hitam tidak asing lagi bagi sebagian khalayak ramai terutama pada masyarakat Indonesia, dimana di setiap daerah di Indonesia pasti memiliki kepercayaan masing-masing terkait ilmu hitam ini, salah satu contohnya daerah di Indonesia, yaitu daerah Minangkabau.
Minangkabau adalah nagari yang terletak di daerah Sumatera Barat, Indonesia. Jika mendengar kata dengan Ranah Minang pasti semua orang tahu bahwasanya daerah ini merupakan daerah yang kaya akan keindahan alamnya, dan masakannya.
Dibalik itu semua, selain dengan alam serta masakannya yang terkenal ke berbagai daerah di Indonesia, Ranah Minang juga terkenal dengan kekentalan adatnya yang masih terjaga. Kepercayaan dari nenek moyang, seperti dalam hal mistis, masih sering diceritakan secara turun-temurun oleh sebagian orang kepada anak cucu mereka.
Salah satu hal yang lumrah diceritakan juga terkait permainan mistis atau mitos terkait berbagai ilmu hitam yang tersebar di Ranah Minang ini yaitu mengenai ilmu hitam yang bernama Gasiang Tangkurak.
Pada kepercayaan permainan ilmu hitam ini sebagian masyarakat yang tinggal di Ranah Minang ada juga yang tidak mempercayai tentang hadirnya ilmu hitam ini di sekitar lingkungan mereka, tetapi tidak jarang dan tidak bisa dipungkiri juga bahwa permainan mistis ilmu hitam ini masih banyak juga orang yang mempercayai adanya ilmu ini pada lingkungan dan kehidupan mereka.
Gasiang Tangkurak merupakan suatu ilmu hitam yang sangat terkenal di Ranah Minang, Sumatera Barat, dan merupakan permainan mistis berupa media jahat yang digunakan oleh para dukun untuk mencelakai orang yang ditujunya.
Gasiang ini terbuat dari tengkorak manusia yang sudah meninggal dan diambil pada bagian jidatnya untuk dibuat semacam mainan gasiang pada umumnya. Saat memainkannya, gasiang ini akan diberi tali untuk membuatnya berputar ketika akan digunakan.
Pada saat Gasiang Tangkurak ini diputar, maka seorang dukun akan membacakan mantra khusus yang akan diberikan kepada gasiang tersebut. Gasiang Tangkurak ini hanya dapat dimainkan oleh orang yang memiliki kekuatan ilmu kebatinan.
Jika seseorang yang ingin menggunakan Gasiang Tangkurak ini maka ia akan melakukan ritual yang dilakukan di kuburan sang mayat yang akan menjadi tujuan untuk diambil tengkoraknya selama beberapa malam, ritual ini disebut sebagai ritual batarak atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai ritual bersemedi. Ritual ini biasanya akan dilaksanakan pada waktu malam hari.
Jika seseorang telah melakukan proses bersemedi di kuburan tersebut, maka ia akan mendapatkan petunjuk untuk mulai melakukan penggalian pada kuburan tersebut dan mengambil dahi tengkorak si mayat itu.
Ketika ia sudah mendapatkan dahi si mayat maka tengkorak tersebut akan dibawa pulang dibersihkan, diasapi dan diberi berupa kemenyan dan mulai diberi beberapa ritual atau mantra khusus agar bisa dimainkan.
Setelah tahap tersebut selesai maka Gasiang Tangkurak itu akan diberi tali dengan 7 warna yang berbeda pada setiap talinya, atau jika tidak ada 7 warna tali tersebut maka dapat diberi alternatif lain dengan menggunakan tali yang terbuat dari kain kafan.
Pada saat mulai memainkan Gasiang Tangkurak ini maka akan dimainkan dengan cara ujung tali yang telah diikatkan pada tengkorak tersebut akan diikatkan pada jempol kaki dan ujung tali lainnya akan diikatkan pada sela-sela jari tangan, dan pada proses permainan Gasiang Tangkurak ini pun biasanya akan dilakukan pada saat malam hari di bawah pohon besar sekitar hutan ataupun sungai karena diyakini pada sekitar hutan atau sungai ini banyak makhluk halus yang akan digunakan sebagai media roh halus yang nantinya akan disuruh untuk melakukan hal jahat yang ditujukan kepada orang yang ingin dicelakai.
Biasanya ketika sedang dimainkan dan Gasiang Tangkurak ini berputar maka sang dukun akan membaca mantra dan menyebutkan nama si korban. Semisalnya jika korban tersebut sedang tidur maka ia akan disuruh bangun dan berjalan untuk menemui seseorang atau bisa jadi korban yang dituju akan menyakiti dirinya sendiri.
Hal ini juga bisa berupa media untuk membuat orang yang menjadi korban tujuan permainan Gasiang Tangkurak ini menjadi sakit, atau sebagai media pemikat/memisahkan seseorang bahkan tidak jarang juga sebagai media pembunuhan secara magis melalui makhluk halus yang disuruh oleh orang yang memainkan Gasiang Tangkurak tadi. Orang Minang sering menyebut Gasiang Tangkurak tadi dengan nama lain Sijundai.
Bayaran yang dipakai jika seseorang sudah melakukan media Gasiang Tangkurak ini dapat berupa uang, atau berupa tumbal. Gasiang Tangkurak ini sampai saat ini masih banyak tersebar di daerah sekitar Minangkabau, hanya saja pemilik dari Gasiang Tangkurak ini identitasnya akan amat disembunyikan atau bisa dibilang identitas pemilik Gasiang Tangkurak ini sangat rahasia dan sangat jarang orang yang mengetahui identitas si pemilik Gasiang Tangkurak ini.
Ilmu hitam berupa Gasiang Tangkurak yang ada di Ranah Minang ini bahkan sudah sangat terkenal hingga ke daerah lain, hingga pemakaian atau kepercayaan orang minang terkait ilmu hitam berupa Gasiang Tangkurak ini sudah dijadikan sebagai film bioskop yang di beri judul Gasing Tengkorak, film yang rilis pada tahun 2017 dan diperankan oleh aktris Nikita Willy, yang menceritakan tentang permainan mistis yang ada di Ranah Minang berupa Gasiang Tangkurak. *)
Penulis adalah Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand)