KELOMPOK merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Karena dalam kelompok terdiri dari banyak orang dan banyak kepala, kehidupan dalam kelompok sangatlah dinamis. Semakin efektif suatu kelompok, semakin baik pula kualitas kehidupan anggota-anggotanya.
Yang penting diperhatikan agar kelompok tersebut tetap efektif adalah pengetahuan yang cukup tentang dinamika atau proses-proses yang terjadi serta kemampuan kita untuk berperilaku secara efektif dalam kelompok. Kedua hal penting ini dapat kita pelajari melalui pemahaman tentang dinamika kelompok.
Dinamika kelompok merupakan kekuatan-kekuatan yang muncul dari dalam kelompok yang dicirikan oleh beberapa unsur yakni tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi dan tugas kelompok, pengembangan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok dan keefektifan kelompok.
Kelompok yang efektif dapat dilihat dari ; (1) segi produktivitasnya, yaitu keberhasilan mencapai tujuan kelompok, (2) moral berupa semangat dan sikap para anggotanya, (3) kepuasan, yakni keberhasilan anggota mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Karena berkaitan dengan tujuan-tujuan pribadi, jika tidak dipahami dengan baik akan memicu konflik. Konflik akan membesar jika tidak ditangani dengan tepat dan dapat mempengaruhi eksistensi kelompok.
Mencermati itu, tim Pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas (Unand) yang diketuai Yesi Chwenta Sari, SPt, MSi (penulis ; red) dari Fakultas Peternakan turun ke lapangan memberikan pemahaman mengenai dinamika kelompok.
Kelompok yang menjadi mitra adalah kelompok tani ternak Ambacang Permai di Nagari Batu Payung, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota.
Dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang yang sudah dilaksanakan tim pengabdian ini, mereka berfokus pada peningkatan kuantitas dan kualitas produksi kelompok tersebut.
Dimulai dari membenahi bidang teknis, keuangan hingga manajemen kelompok. Dalam bidang teknis sudah diberikan penyuluhan terkait manajemen pakan, produksi dan reproduksi ternak. Ketika kualitas dan kuantitas produksi kelompok meningkat, yang artinya kelompok ini mampu tumbuh dan berkembang, konflik yang timbul juga akan makin beragam.
Semakin erat hubungan emosional antar anggota kelompok, semakin besar peluang mereka bisa menyelesaikan konflik. Selain itu pembagian kerja antar anggota kelompok juga perlu diperhatikan, sehingga semua anggota merasa diperlakukan adil.
Dalam kesempatan ini tim pengabdian juga membahas mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aktivitas kelompok, di antaranya memiliki tujuan yang sama terhadap kelompok, menciptakan rasa memiliki dan dimiliki antar anggota dengan kelompok, daya pikat kelompok mempengaruhi sikap anggota terhadap kelompok sehingga menimbulkan motivasi anggota untuk berkontribusi terhadap kelompok. Selain itu sikap toleransi dan saling percaya juga perlu dijaga.
Para petani dan peternak yang hadir tampak antusias dan menceritakan situasi didalam kelompok mereka. Untuk saat ini kelompok Tani Ternak Ambacang Permai masih terlihat rukun dan kompak. Mereka mempunyai agenda rapat bulanan rutin yang dihadiri lebih 80% anggota. Setiap permasalahan yang timbul bisa diatasi sehingga tidak timbul konflik yang berdampak pada kelompok. Setiap anggota kelompok juga memiliki keinginan untuk maju dan ketua kelompok juga aktif merangkul anggotanya. Para petani dan peternak juga saling bahu membahu dalam melakukan aktifitas produksinya.
Ini yang perlu dijaga. Karena saat ini skala usahanya masih kecil, semua hal yang berkaitan dalam kelompok masih dalam kendali. Belum tentu saat kelompok ini tumbuh, semua hal tersebut bisa dikendalikan. Kondisi yang dinamis ini yang harus disadari, tidak hanya oleh ketua, tapi semua anggota kelompok.
Penulis adalah Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas