Oleh: Isa Kurniawan
DI Pilkada Serentak 2024 ini, sepertinya akan terukir sejarah baru di Provinsi Sumbar, dimana untuk pertama kalinya semenjak pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung dilaksanakan setelah era Reformasi-1998, kepala daerah-nya berasal dari kaum perempuan.
Ya. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni (ASLI) unggul melawan kotak kosong, dimana berdasarkan penghitungan suara dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDIP, telah meraih 69% suara pada pukul 17.50 WIB, Rabu 27 November 2024.
Pada Pilkada Serentak 2024 di Sumbar, ada 3 daerah yang diikuti calon kepala daerah/wakil kepala daerah dari kaum perempuan, yakni; Kabupaten Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani (Calon Bupati)i dan Leli Arni (Calon Wakil Bupati). Di Kabupaten Solok, Emiko (Calon Bupati). Dan, kemudian Desni Seswinari di Kota Sawahlunto (Calon Wakil Walikota).
Tetapi yang berpotensi besar memenangkan pertarungan, setelah mencermati penghitungan cepat (quick count) yang ada, hanya pasangan Annisa dan Leli yang berpeluang menang. Sementara Emiko dan Desni Seswinari ditenggarai kalah.
Memang semuanya harus menunggu penghitungan riil dari KPU, tetapi aura kemenangan pasangan Annisa-Leli sudah nampak, baik di lapangan maupun di media sosial.
****
Kemenangan pasangan Annisa-Leli bukan saja kemenangan masyarakat Dharmasraya, tetapi juga kemenangan kaum perempuan di dalam pusaran kepemimpinan politik lokal di Sumbar —melalui pemilihan langsung pilkada.
Beberapa nama telah mencoba lebih dulu di pilkada; seperti Emma Yohana (Calon Walikota Padang), Betty Shadiq (Calon Bupati Tanah Datar), Rahmi Brisma (Calon Wakil Walikota Bukittinggi), dan lainnya. Tetapi nasib belum berpihak kepada mereka.
Di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Aceh, memang sudah banyak dari kaum perempuan yang bisa menjadi kepala atau wakil kepala daerah, tetapi Sumbar baru sekarang sepertinya bisa menembusnya.
Perjuangan kaum perempuan di Sumbar, atau katakanlah Minang, memang tidak lah mudah. Berbagai tantamgan dihadapi, khususnya yang selalu menghembuskan bahwa, “perempuan itu tidak bisa jadi imam”. Padahal yang dicari itu pemimpin pemerintahan.
Banyak tantangan lain yang dihadapi kaum perempuan di dalam konstelasi politik pilkada, termasuk persoalan klasik, gender.
Sebenarnya terobosan kaum perempuan sudah ada, dimana dari seribuan lebih walinagari —ada 1265 nagari di Sumbar (BPS, Februari 2024)— yang juga dipilih secara langsung, beberapa perempuan berhasil memenangkan pertarungan, dan sekarang menjadi walinagari di masing-masing daerahnya.
Mudah-mudahan dengan kemenangan Annisa-Leli ini, dan menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya ke depan, bisa menjadi insprirasi bagi kaum perempuan untuk ikut di dalam kepemimpinan lokal, khususnya menjadi kepala daerah.
****
Dengan kemenangan yang diraih, dan menjadi Bupati Dharmasraya untuk periode 2025-2030, Annisa Suci Ramadhani dalam beberapa kesempatan menyatakan siap memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Dharmasraya dengan segudang pengalamannya selama berkuliah di Columbia University, New York melalui gelar Master of Law (LL.M).
Putri dari mantan Bupati Dharmasraya Marlon Martua Dt Rangkayo Mulie dan Rafnely Rafki ini, dikenal memiliki latar belakang kuat di dunia hukum. Selama menempuh pendidikan di Columbia Law School, ia aktif dalam Law and Economic Society dan Columbia Outdoors Club, yang memperkuat kemampuannya di bidang hukum dan ekonomi.
Sebelumnya, Annisa meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2012, dengan fokus di bidang hukum bisnis.
Selama kuliah, ia aktif di berbagai organisasi, termasuk sebagai Ketua Divisi Hubungan Alumni di Asian Law Students’ Association (ALSA) Chapter UI. Komitmennya dalam bidang hukum sejak masa pendidikan mengantarkannya ke jenjang karier yang gemilang.
Dalam karier profesionalnya, Annisa memegang peran penting sebagai Managing Associate di Melli Darsa & Co., sebuah firma hukum yang tergabung dalam jaringan PwC Global.
Selama tujuh tahun berkarier di sana, ia memimpin berbagai proyek besar, termasuk merger dan akuisisi, penawaran umum perdana (IPO), serta restrukturisasi perusahaan-perusahaan besar dan BUMN.
Keahliannya di bidang keuangan, perbankan, dan pasar modal menjadikannya sosok yang diakui di kalangan profesional.
Selain itu, Annisa juga pernah bertugas sebagai Staf Khusus Ketua DPR RI dari 2018 hingga 2019, di mana ia terlibat dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang terkait sektor perbankan dan keuangan. Sebelumnya, ia juga mendampingi Komisi XI DPR RI yang mengurusi layanan keuangan pada 2017-2018.
Dengan segudang pengalaman dan pengetahuan di bidang hukum, Annisa Suci Ramadhani percaya diri untuk memimpin Dharmasraya bersama
Pasangannya, Leli Arni, dengan membawa visi perubahan nyata bagi kemajuan daerah.
Sementara itu, Leli Arni memiliki rekam jejak panjang di bidang politik dan pemerintahan. Sebelum terjun ke dunia politik, Leli menjabat sebagai Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Dharmasraya dari 2016 hingga 2018, peran yang membuktikan kemampuannya dalam mengelola birokrasi dan pemerintahan.
Karier politiknya semakin berkembang saat ia terpilih menjadi Anggota DPRD Sumatera Barat (Sumbar) untuk periode 2019-2024 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). pengalamannya tetap menjadi aset berharga dalam perjalanannya di panggung politik.
Leli Arni, lahir di Koto Baru pada 17 April 1958, menempuh pendidikan dari berbagai jenjang, mulai dari SD Ampang Kuranji hingga meraih gelar S2 dari Universitas Andalas pada 2012. Diakui sebagai salah satu pelopor pemekaran Dharmasraya, ia memainkan peran penting dalam memisahkan Dharmasraya dari Kabupaten Sijunjung.
Annisa bersama Leli Arni telah menyiapkan sejumlah program unggulan dan optimis membawa perubahan bagi Dharmasraya. *)
Penulis adalah Pengamat Abal-abal