Oleh: Wiztian Yoetri
(Wartawan Senior)
BERKELILING Kabupaten Padang Pariaman, menemani calon bupati John Kenedy Azis dengan cawabup Rahmat Hidayat, lain pula indahnya. Tak terasa capek dan letih, karena hampir setiap pertemuan dengan masyarakat disambut antusias dan respons positif.
Demikian sepenggal kisah yang disampaikan salah seorang anggota Tim Sukses John Kenedy-Rahmat Hidayat, Bahrum Hikmah Rajo Sampono kepada wartawan.
Ada kesan, pada setiap pertemuan, masyarakat seolah merindukan pemimpin sosok yang merakyat, dekat dengan rakyat, dan bisa bicara dari hati ke hati. Seperti John Kenedy Azis.
Sebab, JKA dan Rahmat, ketika bertemu dengan masyarakat, meski belum jadi Bupati dan Wakil Bupati, langsung bertanya, apa yang menjadi masalah di Nagari ini, di Jorong ini, dan di Kecamatan ini? Sebuah pertanyaan yang langka di dengar oleh masyarakat dari pemimpinnya selama ini.
JKA yang mantan anggota DPR RI dua periode itu, mencatat harapan masyarakat dengan sabar dan cermat, seolah-olah tak kuasa untuk mengatasi persoalan yang disampaikan masyarakat dengan cepat.
Aspirasi yang disampaikan masyarakat, mulai dari sawah sudah tak bisa diolah, karena irigasi rusak dan tak berair akibatnya ekonomi macet, jembatan sudah lama putus sehingga mengganggu sarana transportasi anak-anak bersekolah, serta sejumlah ruas jalan yang masih belum dibangun berakibat kampung terisolasi, termasuk di Sikuliek, Batang Anai, jalan rusak terkena bencana tapi tak diperhatikan bertahun-tahun.
Banjir di Ulakan Tapakis, tiap hujan deras datang, begitu juga terjadi di Sungai Limau, cukup kompleks serta beragam “pengaduan” dan harapan yang disampaikan masyarakat kepada JKA.
“Sebagai seorang putra daerah yang selama ini mengikuti perjalanan kepemimpinan daerah di Padang Pariaman, saya seolah-olah membayangkan sosok John Kenedy Azis, seperti Bupati Anas Malik, Bupati Muslim Kasim, dan Bupati Ali Mukhni, hidup lagi. Tiga mantan kepala daerah yang saya catat, sangat merakyat dan mereka senantiasa melayani kepentingan masyarakat dengan hati, seperti hadir dalam diri JKA, yang kini juga diamanahkan jadi Ketum PKDP se-Indonesia,” papar Bahrum Rangkayo Rajo Sampono.
Anas Malik, adalah figur seorang Bupati yang semangatnya masih terasa sampai kini. Anas memimpin Padang Pariaman dengan moto; kerja keras dan belajar keras.
Untuk membangun sumberdaya manusia, Anas Malik mampu mendirikan 4 perguruan tinggi; Sekolah Tinggi Ekonomi Sumatera Barat, Akademi Pembangunan Pertanian, Akademi Koperasi Sumatera Barat, Akademi Perawat Kesehatan dan Sekolah Menengah Pekerja Sosial.
Sebuah kerja luar biasa, yang dilakukan Anas Malik, putra Sungai Limau Dan menantu urang Sungai Geringging, yang namanya sampai kini masih harum semerbak sebagai Bupati lagendaris.
Bahkan, ada prestasi pembangunan luar biasa yang pernah dicatat era Anas Malik, ketika Padang Pariaman, meraih Parasamya Purna Karya Noegarha, penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat terhadap sukses pembangunan.
Anas Malik, pulang kampung jadi Bupati Padang Pariaman, persis “mirip” John Kenedy Azis. Anas setelah merantau, adalah tokoh nasional yang selama ini berkiprah di Jakarta, terakhir menjabat Kepala Penerangan Laksusda Jakarta Raya.
JKA sebagaimana juga Anas Malik, pulang kampung dan siap mewakafkan diri untuk Kabupaten Padang Pariaman yang lebih baik.
Begitu juga kepemimpinan Muslim Kasim, yang terkenal dengan pembangunan 9 Kawasan strategis. Masing – masing kecamatan di Padang Pariaman, didorong untuk punya produk unggulan guna mengangkat ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Dan, masing-masing kecamatan, di kawal oleh Dinas Instansi terkait, sehingga bisa dievaluasi setiap saat.
Begitu juga kepemimpinan Ali Mukhni, terkenal dengan jago menjemput dana dari pusat. Lihat saja, pembangunan Embarkasi haji bertaraf nasional, MAN Insan Cendekia bertaraf nasional di Sintoga, Poltekpel di Pantai Tiram, berkat perjuangan Ali Mukhni ke Kementerian Perhubungan serta pembangunan Kawasan Tarok City yang sudah masuk program strategis nasional. Ini bukti konkret, antara lain karya nyata Bupati Ali Mukhni.
“Maka, ke depan saya melihat, figur bupati yang dirindukan masyarakat adalah yang peduli dengan rakyat, aspiratif serta tidak hanya sibuk menjelang Pilkada saja. Inshaa Allah, saya melihat pasangan Jhon Kenedy-Rahmat, adalah sosok yang dicintai rakyat Padang Pariaman; mudah tersenyum, humble serta didukung masyarakat di rantau dan kampung halaman serta punya komitmen besar untuk mewujudkan perubahan di seluruh Kabupaten Padang Pariaman,” demikian Rajo Sampono.*)