YOGYAKARTA, AmanMakmur — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi pesatnya perkembangan bisnis di lingkungan Muhammadiyah.
Apresiasi tersebut disampaikan dalam acara Business Gathering Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) yang dihadiri 82 perwakilan pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di SM Tower Yogyakarta, Jumat (27/9/2024).
“Dengan rasa syukur, saya mengapresiasi banyaknya kegiatan bisnis yang berkembang di Persyarikatan. Di antara 82 peserta ini, pengalaman yang ada dapat menjadi modal penting untuk pengembangan bisnis lebih baik,” katanya.
“Muhammadiyah sangat potensial secara institusi untuk menjadi salah satu konglomerat besar di Indonesia,” tambah Haedar.
Haedar menyebutkan, kemajuan ini merupakan wujud nyata dari amanat Muktamar ke-47 Muhammadiyah tahun 2015 di Makassar, yang menekankan pentingnya penguatan pilar ekonomi.
Sebagai hasilnya, kini Muhammadiyah memiliki dua lembaga besar, yaitu Majelis Ekonomi Bisnis PP Muhammadiyah dan Lembaga Pengembang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pimpinan Pusat (LP UMKM) PP Muhammadiyah, yang fokus pada pengembangan bisnis di Persyarikatan.
Tidak hanya itu, di berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) dan rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah, unit-unit bisnis telah berkembang pesat. Unit bisnis tersebut, yang dulunya tak terbayangkan dimiliki oleh ormas, kini mencakup sektor-sektor seperti perhotelan, pusat wisata, katering, dan berbagai usaha bisnis lainnya.
Menurut Haedar, langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa kekuatan finansial Persyarikatan tidak semata-mata bergantung pada mahasiswa, murid, atau pasien.
Dengan keberadaan unit bisnis ini, Muhammadiyah bahkan mampu menyediakan beasiswa dan layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Pengembangan unit bisnis oleh AUM dinilai penting untuk menjaga eksistensi dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.
Haedar mencontohkan, Majalah Suara Muhammadiyah yang saat ini tidak hanya bergantung pada penjualan majalah, tetapi juga mengembangkan unit bisnis berupa hotel, yang menurutnya merupakan langkah tepat di tengah banyaknya majalah yang tutup.
“Kita harus bisa keluar dari situasi konvensional. Potensi kita besar dan kita harus bisa mengkapitalisasi ini. Yang penting adalah membangun ekosistem yang baik,” pungkas Haedar.
Dengan semangat ini, Muhammadiyah terus berkomitmen untuk memajukan sektor bisnis guna mendukung keberlanjutan gerakannya dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.
(Tan)
Sumber: muhammadiyah.or.id