PADANG, AmanMakmur—Hamas (Himpunan Media Sumbar) menurut rencananya akan menggelar acara Parade Baca Puisi Karya Upita Agustine, dengan tajuk “Bianglala”, 26 Oktober 2024 mendatang.
Upita Agustine merupakan nama pena dari sastrawati, budayawati dan akademisi Indonesia asal Ranah Minang, Prof Dr Ir Raudha Thaib, MP yang merupakan ahli waris Kerajaan Pagaruyung, serta guru besar di Fakultas Pertanian Unand (Universitas Andalas).
Raudha merupakan istri dari sastrawan Wisran Hadi dan pernah menjabat Ketua Bundo Kanduang Provinsi Sumbar.
“Ya, kita dari Hamas akan mengangkatkan acara baca puisi karya Bundo Prof Raudha Thaib, alias Upita Agustine, di akhir Oktober 2024 ini,” ujar Isa Kurniawan, dari Hamas, Selasa (3/9/2024).
Menurut Isa, Hamas mempunyai konsentrasi untuk mengangkatkan tokoh-tokoh seniman Ranah Minang yang jumlahnya ratusan, agar publik tahu bahwa banyak seniman besar yang punya karya-karya fenomenal, dan telah mengharumkan nama Sumbar, atau Ranah Minang, di pentas nasional bahkan internasional.
Lanjut Isa, sudah tiga seniman besar yang diangkatkan oleh Hamas, yakni; Rusli Marzuki Saria, Hamid Jabbar dan Chairul Harun.
“Sekarang saatnya seniman perempuan yang kita angkatkan, yakni Prof Raudha Thaib, atau Upita Agustine,” terang Isa.
Mayoritas yang akan membacakan puisi karya Upita Agustine ini, kata Isa lagi, berasal dari kaum perempuan Minang, dengan berbagai latar belakang, seperti; politisi, akademisi, pengusaha, guru, aktivis, mahasiswa dan siswa.
“Acara ini kita persembahkan untuk kaum perempuan Minang. Sehingganya dengan acara ini, bisa memotivasi untuk terus berkarya,” ucap Isa.
Selain baca puisi, sebut Isa, akan ada pula Orasi Budaya, Testimony Speech dan Life Achievement Award. “Khusus Life Achievement Award diberikan oleh Hamas atas dedikasi Prof Raudha selama ini dalam berkesenian dan berkebudayaan,” tukuk owner forumsumbar.com ini.
Untuk itu, Isa berharap, semua pihak bisa mendukung acara ini. Dan upaya untuk terus menggaungkan semangat berkesenian dan berkebudayaan terus menggema di tengah-tengah masyarakat Sumbar.
Sekilas Upita Agustine
Upita Agustine, seorang penulis karya kreatif, memiliki nama asli Raudha Thaib dan lahir 31 Agustus 1947 di Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumbar.
Pendidikan terakhirnya adalah di Pascasarjana Fakultas Pertanian, Universitas Andalas (Unand). Dan ia aktif menulis sejak di bangku sekolah menengah tahun 1967.
Upita Agustine merupakan nama yang dipakainya dalam menulis karya kreatif. Namanya tercantum dalam Leksikon Kesusastraan Indonesia Modern (Gramedia, 1981) yang dieditori oleh Pamusuk Eneste.
Ia merupakan salah seorang perempuan penyair Indonesia terkemuka yang karya sastranya (puisi dan cerpen) dipublikasikan di berbagai media massa nasional dan luar negeri.
Karya itu, antara lain, tiga buah puisi yang dimuat dalam bunga rampai sastra Indonesia Laut Biru Langit Biru yang diterbitkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya Jakarta bekerja sama dengan Horst Erdmann Verlag, Tubingen Jerman Barat tahun 1977, Antologi Puisi Modern Indonesia Tonggak 3 (Gramedia Jakarta, 1986), Terlupa dari Mimpi (kumpulan puisi sendiri, 1986), Selection of Poems by Raudha Thaib: With translation and Commentaries, Indonesia and Malay Studies, SOAS tahun 1990, Antologi Puisi Indonesia 1997, Angkasa Bandung, Jurnal Puisi Melayu Perisa I tahun 1993 oleh Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur.
Ia juga merupakan penulis buku Matrilineal System in Minangkabau Culture yang diterbitkan oleh Bundo Kanduang tahun 1977.
Selain menulis puisi, ia juga aktif bermain teater. Upita merupakan salah seorang pendiri dan pengasuh Grup Bumi Teater dan telah beberapa kali mengikuti pementasan di Padang, Yogyakarta, Jakarta, dan Malaysia.
Karyanya berupa puisi telah dipublikasikan oleh Kompas, majalah Horison serta sejumlah media massa terbitan Indonesia dan Malaysia.
Selain aktif membacakan puisinya di TIM dan di beberapa kota, ia juga pernah mengelola majalah Kebudayaan Kaba dan Tabloid Pagaruyung.
Sekarang ia menjadi staf pengajar di Fakultas Pertanian Unand.
Selain menulis karya sastra, ia juga banyak menulis artikel dan menjadi pemakalah dalam bidang seni dan budaya Minangkabau. Istri Wisran Hadi ini juga tercatat dalam Profil 200 Tokoh, Aktivis, dan Pemuka Masyarakat Minangkabau, edisi I 1995-1996 yang diterbitkan oleh Perma Promotion dan Yayasan Bina Prestasi Minang Indonesia, Jakarta, Juli 1995.
Karyanya masuk ke dalam antologi puisi, antara lain berjudul (1) Bianglala (1973), (2) Dua Warna (bersama Hamid Jabbar, 1975), (3) Terlupa dalam Mimpi (1980), (4) Hawa 29 Penyair (bersama 29 penyair Sumbar), (5) Sunting (bersama Yvonne de Fretes, 1995), (6) Antologi Puisi Sumatra Barat (1999).
(Putrie)