PADANG, AmanMakmur-–Sektor pertanian memiliki peran sangat strategis dalam pembangunan nasional. Walaupun demikian, sektor pertanian masih dihadapkan pada beberapa permasalahan, di antaranya kurangnya permodalan petani dan pelaku usaha pertanian.
Permasalahan ini dikupas tuntas dalam Talk Show ke-4 AFTA yang bertemakan “Pembiayaan Perbankan di Sektor Perbankan” dengan narasumber yang berkompeten, yakni; Endri Martius (Dosen Sosek Faperta Unand), Heri Fitrianto (Pincab Bank Nagari Syariah), Anasril (BRI) dan Surya Rezeki (BNI), Sabtu (3/5/2023), di Sekretariat AFTA (Alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas) GOR H Agus Salim Padang.
Pada diskusi yang dimoderatori Yos Nofrizal ini, bertindak selaku Keynote Speech, Gusti Candra (Direktur Bank Nagari). Dan turut hadir M Irsyad (Dirut Bank Nagari), yang merupakan Ketua Yayasan AFTA.
Menurut M Irsyad, untuk permasalahan pembiayaan petani perlu kolaborasi antara swasta, pelaku bisnis, pemerintah dan petani.
“Jika kita ingin meningkatkan sektor pertanian secara kualitas, perlu kolaborasi beberapa pihak, baik itu pemerintah, swasta, pelaku bisnis dan petani. Karena itu petani tidak perlu alergi dengan pembiayaan perbankan karena ada peran PPL dalam memberikan edukasi mengenai pembiayaan yang sehat dan aman untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani,” ucap Jack, demikian alumni Fakultas Pertanian Unand ini akrab disapa.
Surya Rezeki dari Bank BNI juga menambahkan Bank BNI dan perbankan mendukung pemberian fasilitas ke petani.
“Pola pembiayaan ke petani lebih kurang hampir sama setiap bank, klo BNI Yarnen (Bayar saat panen) atau clean up system, Klo BRI Grace period (penundaan pembayaran JW 3,6 sampai 12 bln). Sedangkan dari segi tanggung jawab pembinaan ke petani itu adalah tanggung jawab bersama antara perbankan, pemerintah, akedemisi dan masyarakat,” tukas Surya yang juga Alumni Pertanian Unand.
Lanjut Surya, dalam pembiayaan ke petani perlu pendampingan yang kontinu dan off taker yang menjadi pihak penerima hasil petani dalam satu Perjanjian Kerjasama (PKs)
“Saat ini BNI memberikan kemudahaan akses bagi petani agar dapat bankable sesuai dengan standar perbankan dengan bertransaksi di AgenBNI46, petani juga bisa menjadi mitra BNI sebagai AgenBNI46 dimana setiap trx di hargai/ diberikan fee oleh BNI,” tutup Surya.
Talk Show AFTA merupakan agenda rutin yang diadakan untuk mengangkat isu-isu di sektor pertanian serta memberikan solusi melalui narasumber berkompeten dibidangnya, dimana nanti diharapkan bisa menjadi salah satu indikator kebijakan pemerintah dalam pembangunan.
(Rel/monsis)