LAMPUNG, AmanMakmur — Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin mengatakan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) disebut menjadi modal utama percepatan pembangunan di Lampung. Hal ini disampaikannya dalam diskusi percepatan pembangunan yang diselenggarakan di Provinsi Lampung, Selasa (7/3/23).
Bustami mengatakan Lampung sebetulnya memiliki potensi besar untuk maju jika seluruh stakeholder-nya mau bekerjasama. Terlebih, Lampung memiliki 20 wakilnya di DPR RI, 4 senator di DPD RI, dan dua Menteri yang berasal dari Lampung yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
“Lampung punya banyak potensi besar, tapi orang-orang hebatnya masih bergerak sendiri-sendiri sehingga hasilnya tidak maksimal. Untuk itu penting untuk memantik pergerakan seluruh pihak untuk membangun Lampung ini,” ujar Bustami.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bappeda Provinsi Lampung Mulyadi Irsan menyampaikan, perihal percepatan pembangunan pihaknya tengah menyusun RPJP 2025-2045.
“Yang paling utama ialah, penggunaan dana desa diperuntukkan bukan hanya apembangunan infrastruktur melainkan penguatan SDM. Saya rasa kita sudah sejalan dengan apa yang disampaikan oleh pak Bustami. Saat ini Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sedang menggarap potensi pariwisata dengan Harbour City, sehingga penguatan ekonomi tidak hanya dari pertanian saja. Semua aspeknya harus dimainkan dengan berbasis komunitas,” ujarnya.
Selanjutnya guna mewujudkannya, dibutuhkan sinergi dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota, DPRD industri, dan juga teman-teman pers.
“Jadi semuanya inklusif kalau yang lama itu masih eksklusif, nah ke depan pembangunan inklusif dalam rangka mewujudkan rakyat Lampung berjaya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Wirahadikusumah mengatakan, berbicara percepatan pembangunan tentu tidak boleh mengabaikan penopangnya, seperti pariwisata dan lain-lain.
“Provinsi Lampung memiliki potensi pariwisata yang sangat bagus, tetapi belum dioptimalkan, mungkin masih terfokus dalam di sektor pertanian dan perkebunan, ” katanya.
Disisi lain, Wirahadikusumah juga menghimbau media agar tidak melakukan justifikasi secara parsial untuk program-program kerja pemerintah. Namun, pemerintah juga harus melibatkan media menjadi garda terdepan dan tidak mengabaikan peran nya.
“Saya sering mengajak kawan-kawan untuk punya peran dalam menciptakan percepatan pembangunan. Dengan cara, ketika ada sepuluh program pemerintah, dimana tujuh program berhasil sedangkan tiga lainnya kurang berhasil, maka jangan hanya fokus melihat kekurangan dari tiga program tersebut, ” jelasnya.
(Rel/dpd/tho)