PADANG, AmanMakmur.com— Hiruk pikuk permasalahan olahraga di Kota Padang mendapat perhatian serius dari Djamhur Syarief, selaku pengamat olahraga Sumbar.
Dedengkot cabang olahraga gulat ini angkat bicara terkait banyak pemberitaan miring yang dilakukan oleh orang yang mengaku bidangnya olahraga namun tidak bersifat seperti olahragawan.
Djamhur Syarif mengungkapkan, mestinya pelaku olahraga yang saat ini terus berkicau di media sosial dan membuat gerakan untuk menjatuhkan kepengurusan KONI Sumbar saat ini tidak perlu memberikan pressure berupa karangan bunga terhadap kinerja kejaksaan.
“Kalau saya yang membuat karangan bunga untuk mem-pressure seolah-olah saya bersih, padahal saya belum tentu bersih,” ujar Djamhur saat bincang bincang dengan tokoh olahraga di kantor KONI Sumbar, Selasa (11/1).
Mantan Sekretaris KONI Padang di tahun 80-an ini juga menambahkan, biarkanlah KONI bekerja untuk meningkatkan prestasi olahraga Sumbar, khususnya dalam menghadapi PON, jika semua dilakukan dengan administrasi dan aturan yang benar, maka semua akan berjalan dengan baik.
Terkait proses hukum yang saat ini dijalani oleh mantan Ketua KONI Padang, Djamhur Syarif berharap biarkanlah proses hukum berjalan sesuai dengan tingkatannya, jangan dikaitkan dengan KONI Sumbar saat ini, agar pembenahan dan pembinaan olahraga bisa sesuai dengan keinginan masyarakat Sumbar.
Hal yang sama juga diungkapkan mantan atlet angkat berat dunia Nanda Telambanua yang berasal dari Sumbar.
“Jangan cikaraui iklim olahraga Sumbar saat ini. Mestinya kalau benar sebagai seorang olahragawan, sama sama membangun prestasi olahraga, bukan dengan membuat gaduh di tubuh olahraga itu sendiri,” kata Nanda.
Biarkan KONI Sumbar, lanjutnya, melakukan pembinaan dan pembenahan olahraga dalam menghadapi PON mendatang, jangan juga diganggu.
Nanda juga menegaskan, jika ada yang mengaku pelaku dan pecinta olahraga tapi sibuk ngurusi agar orang lain jatuh, dan melakukan pressure sehingga menghambat prestasi olahraga, serta membuat pengurus KONI sibuk dengan hal tersebut, maka orang tersebut tidak layak menamakan diri pecinta olahraga.
Dia juga mengatakan, pengurus KONI Sumbar saat ini amat respons terhadap mantan atlet dan atlet, terbukti telah menerima mereka dan meyerap semua masukan yang ada.
“Selama ini kami amat sulit menyampaikan aspirasi pada KONI Sumbar, tapi saat ini begitu kami datang langsung diterima dengan baik, dan masukan kita diterima dengan baik pula,” tambah Nanda lagi.
Dalam kesempatan tersebut, hadir saat bincang-bincang olahraga yang digelar di kantor KONI Sumbar ini, Sartusa Ibrahim yang merupakan pelaku olahraga Pencak Silat, Esneti pengurus Dayung, Ediswal pelatih Gulat dan beberapa orang pelaku olahraga Sumbar lainnya.
Sementara itu juru bicara KONI Sumbar Syafrizal yang juga Wasekum II, mengatakan, siap untuk menerima masukan semua pihak, khususnya para mantan atlet yang sudah mengangkat nama baik Sumbar, sehingga prestasi olahraga ke depan jauh lebih baik.
“Kita akan serap semua masukan mantan atlet dan para atlet demi peningkatan prestasi olahraga Sumbar ke depan, karena kita ada untuk olahraga bukan untuk mempolitisir keadaan, biarkan saja kita diganggu, tapi kita akan berbuat terbaik untuk olahraga Sumbar,” ulas Syafrizal mengakhiri.
(Rel/Nov/koni)