KABUPATEN SOLOK, AmanMakmur.com —
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas (Unand) memberikan pelatihan pembekalan seni rajut kepada Sanggar Rangkiang, Kenagarian Salayo, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok.
LPPM Unand dengan Program Pendampingan yang Berkelanjutan, dari tahun 2020 sampai ke tahun 2021, berkomitmen untuk mengantarkan produk dari kelompok ini menuju pasar yang lebih luas, baik dalam skala lokal maupun nasional.
Disampaikan Ketua Tim LPPM Unand Verni Juita, SE, MCom (adv) Ak, yang didampingi anggota Denny Yohana, SE, MSi Ak dan Dra Warnida, MM, Ak, bahwa pelatihan seni rajut tersebut dilaksanakan pada 13 -15 Oktober 2021, di Sekretariat Sanggar Rangkiang di Salayo.
Pelatihan seni rajut oleh tim LPPM Unand ini untuk meningkatkan kualitas produk berlabel RAYO, dengan mempelajari berbagai teknik rajut yang bisa di aplikasikan guna menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing.
“Peserta pelatihan harus bersungguh-sungguh dan saling dukung agar setelah pelatihan dapat dihasilkan produk RAYO dengan kualitas yang bagus dan mampu bersaing di pasar,” ujar Verni kepada media, Minggu (17/10).
Tidak hanya kualitas produk RAYO yang harus diperkuat, Verni pun berharap Sanggar Rangkiang selama pelatihan juga harus terus berdiskusi dan berlatih untuk menemukan keunikan produk yang hanya di miliki oleh produk RAYO agar bisa sukses di masa depan.
Sementara itu Ketua Pembina Sanggar Rangkiang M.A. Dalmenda Dt Pamuntjak Alam menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian dan motivasi serta bantuan peralatan rajut dari LPPM Unand untuk kelancaran menuju kesuksesan usaha Sanggar Rangkiang.
Harapan terbesarnya semoga Sanggar Rangkiang menjadi binaan dari LPPM Unand agar pelatihan dan pembinaanya bisa berkelanjutan dan berkesinambungan.
Disampaikan juga oleh Menda Pamuntjak, guna memperkokoh dan melebarkan sayap dalam usaha segala bentuk kerajinan hingga kuliner, Sanggar Rangkiang juga telah bermitra dengan PT Salingka Nagari yang beroperasi di Jakarta.
Perusahaan yang fokus pada produk kerajinan dan kuliner tersebut merupakan milik seorang pengusaha muda yang sukses, dan merupakan anak Nagari Salayo sendiri.
Peran perusahaan tersebut dalam kemitraan ini, selain membantu pemasaran produk juga melakukan pembinaan.
“Selaku Pembina dan sebagai warga masyarakat Nagari Salayo, kami sangat mengapresisasi atas upaya kegiatan pelatihan dari tim LPPM Unand dalam upaya peningkatan kualitas karya seni rajut pada anggota Sanggar Rangkiang. Upaya ini tentunya agar produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar dan memuncul kekhasan tersendiri. Semoga Sanggar Rangkiang menjadi binaan LPPM Unand secara berkelanjutan dan berskesinambungan setiap tahunnya, “ pinta Menda Pamuntjak yang juga Dosen Fisip Unand, dan juga Staf Ahli Rektor Unand Bidang Komunikasi dan Media.
Senada dengan itu Ketua Sanggar Rangkiang, Ildawati menyampaikan rasa terima kasih atas segala perhatian dari tim LPPM Unand. “Anggota sanggar berkomitmen akan belajar dengan tekun dan memberikan hasil yang maksimal untuk mengikuti semua kegiatan yang telah diajarkan oleh instruktur pelatihan,” ujarnya.
Spirit yang luar biasa bagi sanggar mendapat perhatian besar dari tim LPPM Unand. Semoga, harap Ildawati, Sanggar Rangkiang dapat jadi binaan secara berkelanjutan.
Adapun anggota Sanggar Rangkiang mendapatkan materi dari instruktur Nela Karlena yang mengajarkan teknik rajut, terdiri dari jaring, slipper tapestry dan spike clutch crochet.
Dengan teknik yang beragam ini, ditargetkan output produk yang dihasilkan juga beragam mulai dari kaus kaki, mainan kunci, connector masker, dompet, tas wanita sampai tas laptop.
Di saat pelatihan sedang berlangsung, tanpa disangka Sanggar Rangkiang mendapatkan kunjungan dari salah seorang Anggota DPRD Sumbar, H Irzal Ilyas Dt Lawik Basa yang merupakan politisi Fraksi Demokrat.
Irzal Ilyas mengapresiasi dan bangga melihat semangat dan ketekunan semua anggota Sanggar Rangkiang dalam mengikuti pelatihan dan membuat produk rajutan. Selain itu ia juga meminta kesediaan tim LPPM Unand dalam kesempatan lain untuk beraudiensi dengannya guna melihat peluang kerjasama dalam mendukung peningkatan usaha Sanggar Rangkiang ke depannya.
Peluang dan tawaran kerjasama ini disambut dengan gembira oleh seluruh tim LPPM Unand, pengurus dan anggota sanggar.
Hal ini menandakan bahwa semua pihak memiliki semangat untuk mensukseskan usaha dan produk RAYO sekaligus mengangkat nama Nagari Salayo ke level yang lebih tinggi.
(Rel/DPA)