PADANG, AmanMakmur.com —Mengobati kerinduan ke kampung halaman, Rumah Gadang Indonesia Production mempersembahkan single ‘Medley Lebaran’ kepada dunsanak yang ada di ranah maupun di rantau untuk menunda pulang kampung dulu. Sebab, wabah pandemi Covid-19 masih belum mereda.
Single tersebut langsung di launching oleh Wakil Gubenur Sumbar, Audy Joinaldi, Minggu (9/5), di kediaman pribadinya, Jl A Yani, Padang.
“Medley Lebaran ini merupakan sebuah karya luar biasa dari milenial Sumbar yang dipersembahkan untuk dunsanak di ranah dan di rantau. Semoga karya kecil dari Rumah Gadang Indonesia Production ini dengan segala nilai dan pesan yang disampaikan menjadi sebuah karya yang menghibur,” tutur Audy, begitu sapaan akrab wakil gubernur ini.
Dikatakannya, lirik lagu tersebut mengajak masyarakat untuk menunda pulang kampung dahulu. Sebab, wabah pandemi ini masih ada di kampung halaman mereka.
“Tunda pulang kampung dahulu, sebab Ranah Minang lagi dilanda wabah pandemi Covid-19 yang semakin meningkat tinggi. Yang terpenting kita semua dalam keadaan sehat,” tegas Audy yang memberikan dukungan penuh terhadap karya tersebut.
Lebih lanjut Audy menyampaikan, ini merupakan kolaborasi hebat dan mendapatkan dukungan sepenuhnya dari Anggota DPD RI Emma Yohanna, Duta Besar Tetap RI untuk Unesco Surya Rosa Putra dan Duta Besar Republik Demokratik Federal Ethiopia Al Busyra Basnur, serta dari tokoh-tokoh Sumbar lainnya, seperti Efrida Aziz, Rossy, Dede Savero, Des dan Ira.
Emma Yohanna pun memberikan apresiasinya terhadap karya anak muda kreatif ini. “Single ‘Medley Lebaran’ ini merupakan gambaran terhadap situasi Ranah Minang kepada masyarakat yang ada di ranah maupun di rantau,” tegasnya.
Tunda dulu pulang kampungnya hingga pandemi Covid-19 ini berakhir. Penunda pulang kampung bukan berarti memutus tali silaturahmi. Namun, silaturahmi bisa terjadi dengan lancarnya komunikasi. Itu bisa dilakukan dengan kecanggihan teknologi smartphone. Yakni video call ataupun telepon.
“Artinya, kali ini, lebaran tak berarti harus bertemu, yang penting kita tetap terus bersilaturahmi. Jika dipaksakan untuk pulang kampung, dikhawatirkan lonjakan Covid-19 tidak terkendali,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Duta Besar Republik Demokratik Federal Ethiopia Al Busyra Basnur. “Lagu medley itu bagus sekali, irama dan syairnya tepat dan mengena. Saya sebagai anggota grup band sekolah mulai SD, SMP dan SMA melihat aransemen musiknya kuat dan kekinian,” jelasnya.
Artinya, video ini membuktikan anak muda Minang (milenial) mampu menghasilkan karya hebat ditengah kondisi pandemi Covid-19.
“Segala proses pembuatan video mulai pra produksi sampai produksi dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan,” ucap Co Director Video ‘Medley Lebaran”, Deni Pratama Koto.
Apalagi lagi, sebut Deni, liriknya pesan kepada masyarakat di rantau dan di ranah untuk menunda pulang kampung dahulu. Agar pandemi Covid-19 ini berakhir. Melindungi diri sendiri maupun keluarga yang di kampung halaman.
“Woy dunsanak nan di kampuang, salamaik bahari rayo. Sampaikan salam untuk sanak sudaro. Woy dunsanak yang di rantau salamaik bahari rayo, tarimo kasih, lah manjago nagari kito. Manjago ayah bundo, manjago sanak saudaro, uda uni adiak mamak sadonyo. Masalah kue rayo kami sisiahkan beko, yang penting kito sehaik sadonyo. Indak saba batamu mungko, sasudah hilang bancano,” begitu salah satu liriknya, tukas Deni.
Untuk itu, mereka berpesan agar tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan menerapkan 5 M. Yakni memakai masker menutupi mulut dan hidung, menjaga jarak minimal satu meter, mencuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer minimal 20 detik, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Demi terciptanya Indonesia sehat dan ekonomi cepat bangkitnya.
(DPK)