Oleh: Isa Kurniawan
RENCANANYA Nan Jombang Dance Company, dengan koreografer Maestro Tari Minang Ery Mefri, akan menggelar pertunjukan tari dengan judul “Sang Hawa”, di Gedung Kebudayaan Sumbar Lt 4, Sabtu 21 Desember 2024, dimulai pukul 20.00 WIB malam.
Adapun acara pertunjukan tari yang akan diiringi dengan diskusi ini merupakan kerjasama Nan Jombang Dance Company dengan UPTD Taman Budaya Sumbar, Dinas Kebudayaan Sumbar.
“Sang Hawa” merupakan salah satu dari karya Ery Mefri yang diproduksi pada tahun 2010, atau 14 tahun yang lewat.
Dan, Nan Jombang Dance Company telah membawakan tari kontemporer ini di berbagai negara Eropa, Australia dan Asia, antara lain; di “Teater der Welt” di Essen, Jerman, pada 6-12 Juli 2010. Juga saat tur Australia, 22 Agustus-30 September 2010.
Kemudian; di Festival Negarakertagama di Surabaya, 8-11 Oktober 2010, Solo International Performing Art (SIPA), 20-22 September 2013, dan di Asia Performing Arts Market di Pulau Seto Jepang, 23-31 Juli 2016.
Terus tampil di K.R.O P.P International Dance Festival Uppsala Konsert dan Kongres, Swedia, 24-31 Januari 2017, dan di Natanda International Contemporary Dance Festival di Colombo Srilanka, 6-13 November 2018.
Menurut Ery Mefri, pada karya tari “Sang Hawa”, ia ingin menggambarkan bagaimana hubungan seorang laki-laki di Minangkabau dengan ibunya. Hubungan tersebut, menurut Ery, luar biasa.
“Adat matrilineal Minangkabau menempatkan perempuan sebagai pemilik pusako. Perempuan menjadi tempat pulang. Karena itu pula, hubungan seorang anak di Minangkabau lebih istimewa dengan ibu, ketimbang ayah,” kata Ery Mefri, seperti dikutip dari buku “Salam Tubuh pada Bumi”.
Uniknya lagi, menurut Ery, adat Minangkabau yang matrilineal ternyata bisa berpadu dengan ajaran Islam yang mengatur nasab dari ayah. Adat kemudian menyesuaikan diri dengan aturan agama, sehingga kemudian muncul harmoni. Dan, Ery ingin menyampaikan harmoni tersebut di “Sang Hawa”.
Lebih dari itu, ternyata “Sang Hawa” merupakan wujud penghormatan dan kecintaan Ery pada perempuan (padusi), khususnya teristimewa pada sang ibunda, Amak-Nurjanah, dan istri-istrinya.
Ery sangat sayang kepada mereka semua. Pada Amak, sampai berpulang pada 7 Desember 2020, Ery selalu bersama Amak —di Ladang Tari Nan Jombang. Itulah janji Ery semasa kecil, kemana pun pergi, ia akan membawa Amak tinggal bersamanya.
Situasi kebatinan itulah yang ditumpahkan oleh Ery pada karyanya “Sang Hawa”, yang akan digelar pertunjukannya pada Sabtu ini.
Jadi rugi rasanya kalau tidak ikut menikmati karya tari kontemporer seorang maestro tari yang telah pentas di berbagai negara. Kali ini di Gedung Kebudayaan Sumbar, di Jl Samudera, Padang. Seronok. *)
Penulis: Penikmat Seni