JAKARTA, AmanMakmur —Wamen PU (Pekerjaan Umum) Diana Kusumastuti menerima kunjungan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor Kementerian PU, Jumat (29/11/2024).
Pertemuan ini membahas mitigasi bencana hidrometeorologi yang bertepatan dengan arus Nataru, mitigasi gempa megathrust dan koordinasi penanganan Gunung Lewotobi.
Mitigasi bencana hidrometeorologi di akhir 2024 ini sangat mendesak dilakukan. Ada bedanya dari tahun-tahun sebelumnya. Di 2020 hanya cold surge saja, tahun lalu hanya Madden-Julian Oscillation (MJO).
“Namun di tahun ini yang dihadapi tidak hanya satu faktor saja, ada MJO, cold surge, la nina lemah dan puncak musim hujan di Pulau Jawa dan Sumatra bagian selatan,” ungkap Dwikorita.
Sementara untuk antisipasi megathrust Dwikorita meminta agar Kementerian PU bisa melakukan pengawasan bangunan khususnya di zona megathrust seperti di Lampung, Sumatera Selatan dan Banten.
“Megathrust kami sudah dengan dari Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) sehingga kami harus antisipasi terkait kekuatan-kekuatan bangunan sehingga seluruh bangunan sudah menggunakan SNI 1726. Untuk bangunan-bangunan baru bisa kita dorong menggunakan SNI tersebut, tetapi bangunan lama kita harus lakukan retrofitting,” ucap Wamen Diana.
Kemudian untuk penanganan Gunung Lewotobi Kementerian PU merencanakan membangun cek dam sebagai pengendali aliran lahar.
Untuk penanganan sementara, Wamen Diana meminta agar masyarakat yang terdampak untuk tetap berada di area pengungsian agar tetap aman dari erupsi Gunung Lewotobi.
(Rel/pu)