Oleh: Wiztian Yoetri
(Wartawan Senior)
SUKSES, memimpin Kota Sawahlunto, periode 2018-2023, Deri Asta, SH berniat untuk maju kembali pada Pilkada 2024 menuju kepemimpinan 2024-2029. Deri berharap bisa mengawal Kota Wisata Tambang yang Berbudaya, julukan Kota Arang itu, saat ini.
Lewat kerja keras Walikota Deri Asta beserta segenap jajaranya, pada 6 Juli 2019, UNESCO dengan keputusan Komite Warisan Dunia telah menetapkan Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto (OCMHS) atau disebut dengan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). Artinya, ditetapkannya Sawahlunto sebagai kota Warisan Dunia, merupakan perwujudan mimpi menjadi Kota Wisata.
Dan, Sawahlunto tercatat sebagai situs warisan dunia ke-5 di Indonesia, setelah Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Purba Sangiran, dan Cultural Landscape Subak Bali. Selain wisata sejarah, Kota Sawahlunto juga fokus pada pengembangan wisata alam. Kota Sawahlunto juga telah mendapatkan status Geopark Nasional untuk Kawasan Wisata Batu Runcing di Desa Silungkang.
“Pada tahun 2021, Kota Sawahlunto sedang menuju status UNESCO Global Geopark. Taman Bumi sendiri ini, salah satu upaya Kota Sawahlunto mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Selain itu, berharap Sawahlunto menjadi salah satu kota di Indonesia, yang mendapatkan dukungan peningkatan kapasitas dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta energi melalui Global Covernant of Mayors for Climat dan Energi (CGoM) Asia, “ujar Deri Asta kepada media.
Maka, pada kepempinan periode kedua ini, Deri Asta ingin memaksimalkan keberadaan Sawahlunto sebagai Kota Wisata Tambang Berbudaya. Deri mengarahkan pembangunan untuk sektor wisata, dan ini dimaksudkan sebagai salah satu aspek guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sejak empat tahun terakhir, selain program peningkatan ekonomi masyarakat lewat sektor pariwisata, politisi Partai Amanat Nasional itu, memfokuskan aktivitas pada sektor kesehatan dan pendidikan. Di bidang kesehatan, lewat program jaminan kesehatan, sudah terjamin 99,6 persen pelayanan masyarakatnya. Selanjutnya, dibangun 34 rumah/pos gizi untuk menekan dan mengatasi jumlah anak stunting di Kota Sawahlunto.
Sedangkan di bidang pendidikan, kepemimpinan Deri Asta, telah memberikan reward dan bantuan kuliah bagi mahasiswa Kota Sawahlunto yang lulus di Perguruan Tinggi dengan akreditasi A dan B Negeri dan swasta, dengan total jumlah sebanyak 1.054 sejak 2019 s/d 2022, dengan besaran bantuan Rp2 juta perorang.
Sementara program reward bagi mahasiswa dengan nilai IP diatas 3.1, dengan total penerimaan 3.759 mahasiswa, dan besaran bantuannya Rp1 juta perorang.
Masih dalam upaya mendorong sumberdaya manusia, Pemko Sawahlunto juga lewat bantuan pakaian seragam, bagi siswa baru, dari jenjang SD,MI, MTs dan SMP negeri dan swasta, memberikan bantuan untuk 1.044 siswa, termasuk pakaian seragam Pramuka, dan masing-masing satu stel songket Silungkang. “Ini sekaligus untuk mendorong bergairahnya industri kerajinan songket Silungkang,” ujar Deri Asta.
Sedangkan untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan lebih mengutamakan masyarakat miskin, telah disalurkan bantuan dana bergulir, kepada 138 nasabah UMKM, perorangan dan koperasi dengan total dana Rp2,141 miliar. Selanjutnya, bantuan modal usaha bagi pengusaha pemula sebanyak 123 orang. Serta, bantuan gerobak untuk 63 unit UMKM, dan bantuan payung dagang terdiri dari satu meja empat kursi untuk 110 unit.
Langkah-langkah itu, dilakukan Pemerintahan Deri Asta, dalam upaya mensinergikan penanggulangan kemiskinan dengan peningkatan kemampuan dan pendapatan serta untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Meski fokus disektor pariwisata, Deri Asta masih belum puas, karena sektor ini, belum memberikan multiplier efek yang besar terhadap ekonomi daerah. Kunjungan wisatawan ke objek wisata di Kota Arang itu, belum dibarengi meningkatnya aktifitas ekonomi masyarakat , baik untuk berbelanja maupun menginap.
“Potensi ini sebetulnya, terjawab jika pengelolaan pariwisata kota Sawahlunto mampu mengedepankan potensi wisata tambang. Artinya, karena belum terintegrasinya konsep wisata tambang dengan wisata modern. Potensi wisata tambang dengan budaya sebagai rohnya,belum tereksplor, inilah tantangan kita ke depan,” ujar Deri Asta.
Maka, promosi dan kerjasama dengan berbagai pihak di luar Sawahlunto menjadi program yang ingin dilanjutkan Deri Asta. Dengan paket wisata yang murah dan terjangkau untuk wisatawan lokal, nasional, juga internasional untuk meramaikan kota Sawahlunto.
Semoga mimpi Kota Sawahlunto terwujud sebagai kota wisata terdepan di Sumatera Barat, dan pak Deri Asta, kembali diamanahkan jadi walikota! *)