JAKARTA, AmanMakmur —Warga Kabupaten Agam Febri Sugana menerima plakat Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas dedikasinya dalam menjaga lingkungan hidup.
Saat menerima plakat tersebut, turut disaksikan oleh Bupati Agam Andri Warman yang ikut mendampingi Febri dalam acara di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).
Menurut Bupati Agam Andri Warman, yang masuk nominasi di dalam Kalpataru merupakan tokoh penting dan tidak sembarang orang atau kelompok bisa menerima penghargaan ini.
Bupati berharap dengan adanya raihan penghargaan ini semoga menjadi motivasi dan inspirasi serta melahirkan tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga yang peduli lingkungan berikutnya.
“Kita harap Febri terus menularkan semangatnya terhadap lingkungan kepada masyarakat dan komunitas lainnya,” ujar bupati.
Bupati menekankan pentingnya peran Febri sebagai teladan bagi masyarakat lainnya. Febri adalah contoh nyata bahwa aksi kecil dapat memberikan dampak besar.
Diketahui, Febri Sugana masuk menjadi nominasi tropi Kalpataru 2024 untuk kategori Pembina Lingkungan. Setelah diusulkan pada 2023 lalu, Febri lolos di tingkat provinsi. Di tingkat nasional, berhasil masuk nominasi dengan menerima plakat Kalpataru.
Febri Sugana merupakan warga dari Jorong Siguhung, Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Dan ini merupakan kali keduanya Febri terpilih sebagai nominator di kategori yang sama.
Meskipun belum terpilih sebagai penerima penghargaan, Febri Sugana berhasil menjadi satu-satunya perwakilan Sumbar yang lulus hingga menjadi nominator di ajang penghargaan nasional tersebut.
Febri merupakan salah seorang pembudidaya ikan kolam air deras selama 16 tahun yang juga mendapat pembinaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Agam.
Sejak tahun 2022 Febri juga mendapat binaan terkait magot dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Agam. Ia berhasil melakukan aksi lingkungan melalui pemanfaatan sampah organik (ikan mati) untuk pakan lele dan pemanfaatan plastik bekas panen ikan untuk penghalang hama babi, serta pembersihan aliran Sungai Batang Antokan dengan menggunakan jaring perangkap sampah.
Sampah (plastik) yang terbawa arus dan terperangkap dibantu oleh DLH Agam untuk dikumpulkan dan diolah menjadi BBM.
Karena konsistensi dan keaktifannya dalam kegiatan tersebut serta terlibat dalam penyuluhan, ia ditetapkan sebagai penyuluh perikanan swadaya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
(Rel/Kominfo/amc)