SIJUNJUNG, AmanMakmur –— Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir menghadiri acara tradisi membantai kerbau secara adat yang digelar di Pokan Komi Jorong Pincuran Tujuah Nagari Tanjung Bonai Aur Selatan, Sabtu 9 Maret 2024 lalu.
Sebanyak 8 ekor kerbau disembelih masyarakat Nagari Tanjung Bonai Aur Selatan dan Masyarakat Tanjung Bonai Aur Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, dalam tradisi Bantai Adat 2024 yang digelar menjelang Ramadhan 1445 H.
Diketahui, Bantai Adat diyakini oleh masyarakat setempat sebagai tradisi untuk menjalin kebersamaan dan mempererat tali silaturahim menyambut bulan suci Ramadhan.
Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua TP-PKK Sijunjung Ny Nedia Fitri Benny Dwifa, Kadis Kominfo David Rinaldo, Kadis Pertanian Ronaldi, Kadis DMPMN Joni Antonius, Kadis Perkim LH Arif Meigayanto dan lainnya.
“Terima kasih dan apreasi untuk ninik mamak yang masi menjaga budaya hingga sampai saat ini,” ujar Bupati Benny saat memberikan sambutan.
“Melihat antusias masyarakat dan seiring dengan perkembangan zaman, Bantai Adat yang menjadi budaya akan kita masukkan ke agenda pariwisata di Sijunjung Ranah Lansek Manih yang kita cintai ini,” tambah bupati.
Kemudian, bupati berharap dengan adanya tradisi Bantai Adat ini dapat mendukung program pemerintah dalam mencukupi protein hewani guna mengatasi stunting di Sijunjung.
Bupati berharap semoga kekayaan budaya yang dimiliki ini menjadi daya tarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.
“Tetap pertahankan dan lestarikan budaya ini sampai generasi mendatang. Generasi muda, milenial wajib kita libatkan, sehingga mereka jadi tahu dan kenal dengan budayanya sendiri,” pesan bupati.
“Jika generasi muda millenial kita paham dan tahu budaya Bantai Adat ini, Insya Allah akan terus lestari,” imbuhnya.
Kemudian, niniak mamak S. Datuak Sumu Rajo menjelaskan, kegiatan ini sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang, jelang datangnya bulan puasa setiap tahunnya dan merupan sebuah tradisi adat budaya.
Selain itu, Bantai Adat ini sebagai wujud rasa kegembiraan masyarakat setempat dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
“Daging yang diperoleh dengan cara membeli pada tradisi membantai kerbau ini akan digunakan sebagai bekal selama menjalankan ibadah puasa, baik untuk sahur maupun berbuka puasa,” jelasnya.
(noven)