PADANG, AmanMakmur —Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Itulah perumpamaan pada Soni Hurianto SPd, cucu “Papa” Rusli Marzuki Saria, penyair Indonesia dari Ranah Minang.
Bakat menulis dan membaca puisi turun dari “Papa” Rusli Marzuki Saria ke cucunya Soni Hurianto, yang saat ini bekerja sebagai tenaga pendidik (guru) di SMPN 12 Padang dan SMA Praja Nusantara Sumbar.
Soni Hurianto yang lahir di Padang Panjang pada 6 Agustus 1994 itu, merupakan anak dari Masridin dan Fitri Erlin Denai.
Ibunya Soni Hurianto, Fitri Erlin Denai, anak paling tua dari “Papa” Rusli Marzuki Saria.
“Sebenarnya Soni lebih fokus menulis puisi,” ujarnya kepada amanmakmur.com, Sabtu (24/2/2024).
Lanjut Soni, ada empat buku yang telah terbit. Tiga buku berupa kumpulan puisi, yakni; “Berlian”, “Semangat Seperempat Abad”, dan “Berkelas”, serta satu lagi buku antologi puisi dengan judul “Terima Kasih Diri, Sampai Detik Ini, Kamu Hebat”.
Rencananya Soni akan ikut baca puisi pada acara Peringatan 88 Tahun Rusli Marzuki Saria, yang dilaksanakan oleh Kapas (Komunitas Pemerhati Sumbar) dan Hamas (Himpunan Media Sumbar), Selasa 27 Februari 2024, di Hotel Daima Jl Sudirman Padang.
“Dengan adanya peringatan 88 tahun Inyik Rusli Marzuki Saria, ini hal yang luar biasa sekali yaa. Ini sebuah apresiasi terhadap sosok sastrawan. Semoga acaranya lancar dan Inyik selalu sehat dan bahagia. Aamiin,” ucap alumni Prodi Bahasa dan Sastra FKIP Universitas Ekasakti Padang ini.
Inyik merupakan panggilan Soni sebagai cucu kepada kakeknya “Papa” Rusli Marzuki Saria.
Di samping Soni yang akan baca puisi pada acara Peringatan 88 Tahun Rusli Marzuki Saria, adapula; Syarifuddin Arifin (Penyair), Fauzul el Nurca (Penyair), Jadwal Djalal (Broadcaster Senior), Sastri Yunizarti Bakry (Sastrawan/Penulis), Musfi Yendra (Ketua KI Sumbar) dan Hary Efendi Iskandar (Dosen Unand).
Kemudian orasi budaya oleh Riri Satria (Penyair/Pakar Ekonomi Digital/Dosen UI), serta testimony speech oleh Khairul Jasmi (Sastrawan/Pemred Singgalang).
(Putrie)