
PADANG, AmanMakmur—Majelis Pengurus Wilayah Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (MPW Pemuda ICMI) Sumbar menggelar diskusi publik dengan tema “Pemilu Berintegritas Melahirkan Pemimpin Berkualitas“, bertempat di Padang REY Coffee & Resto Jl. Mahakam kawasan GOR H. Agus Salim Padang, Kamis (11/1/2024).
Ketua MPW Pemuda ICMI Sumbar Asril, MPd, mengatakan bahwa diskusi publik ini merupakan bentuk dukungan Pemuda ICMI Sumbar terhadap penyelenggaraan pemilu yang berintegritas, karena kesuksesan pemilu merupakan tanggung jawab semua elemen bangsa.
“Bagi kita masyarakat, pemilu bukan sekedar coblos tetapi juga kawal untuk memastikan pemilu yang jujur dan adil, karena penyelenggaraan yang berintegritas menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan legitimasi hasilnya,” ujar Asril.
Lanjut Asril lagi, diskusi publik ini bertujuan untuk menyosialisasikan dan memperkuat penyelenggaraan pemilu yang berintegritas, yang merupakan salah satu syarat untuk mewujudkan legitimasi hasil pemilu.
Kemudian, diskusi ini juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kepercayaan pemilih terhadap proses pemilu yang transparan, akuntabel, jujur dan adil.
Latar belakang diskusi ini, sebut Asril lagi, diangkat berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Pemuda ICMI dengan responden dari seluruh Sumatera yang menyatakan bahwa pelaksanaan pemilu yang akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024 berpeluang untuk terjadinya kecurangan.
“Dimana 48,3% dari responden menyatakan tidak percaya Pemilu 2024 bebas dari kecurangan. Sementara 30,6% lainnya ragu-ragu. Dan hanya 14,8% yang menyatakan percaya,” tutur Asril.
Hal ini tentu diindikasi oleh banyak faktor di antaranya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu yang dilaksanakan oleh pemerintah dan partai politik.
“Dimana sebanyak 33,3% responden menyatakan ketidakpercayaannya dan hanya 13,8% yang percaya,” kata Asril.
Ditambahkannya, hal ini berbanding terbalik dengan pertanyaan pelaksanaan pemilu secara demokrasi yang menyatakan bahwa 51,4% responden setuju dan 42,4% responden menyatakan sangat setuju.
Mencermati itu, Asril menyampaikan bahwa hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumbar sebenarnya menginginkan jalannya pemilu yang bersih dan berintegritas. “Namun berbagai persoalan politik hari ini menggerus kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu yang transparan, jujur dan adil,” tegasnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, sebagai ormas, Pemuda ICMI Sumbar merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya generasi Z untuk dapat dengan cerdas menyikapi hal ini.
Hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini, Ketum MPP Pemuda ICMI Indonesia Dr Ismail Rumahan, SH, MH; Dr Khairul Fahmi, SH, MH (Wakil Rektor II Unand); Prof Anthony Budiawan (Director Political Economy and Policy Studies (PEPS); Dr Ishak Rafick (Direktur Eksekutif Masa Depan Institut), Alni, SH, MKn (Ketua Bawaslu Sumbar), dan Jons Manedi, SPd, MAP (Kadiv Parmas, Sosdiklih dan SDM KPU Sumbar).
Turut hadir pada kesempatan diskusi ini, Pembina Pemuda ICMI Sumbar Dr Ir Irwandi Sulin Dt Gadang, MP dan para pengurus Pemuda ICMI Sumbar.
Dalam pemaparannya, Khairul Fahmi menyatakan bahwa wujud dari demokrasi yang baik itu dimulai dari pelaksana pemilu yang baik, peran partai yang mampu memberikan edukasi politik bagi masyarakat dan pemilih yang cerdas.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumbar Alni berharap Pemuda ICMI Sumbar dapat berkolaborasi dalam mengawas pemilu di Sumbar untuk memastikan penyelenggaraan pemilu yang lebih berkualitas.
“Kegiatan ini sejalan dengan tupoksi kami dan siap bekerjasama dengan segenap elemen masyarakat. Kami berharap Pemuda ICMI Sumbar dapat berkolaborasi dalam mengawas pemilu di Sumbar untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu yang lebih berkualitas,” kata Alni.
Ketua Umum MPP Pemuda ICMI Ismail Rumahan menyampaikan bahwa Pemilu 2024 merupakan pesta demokrasi yang akan menentukan masa depan bangsa hingga lima tahun ke depan. Pemilu ini akan dilaksanakan secara serentak untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, anggota Legislatif, dan Kepala Daerah.
“Kita berharap pemilu ini dapat berjalan dengan lancar dan mampu melahirkan kepemimpinan nasional dan daerah yang membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik”, kata Ismail.
Untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas, sebut Ismail, diperlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi, seperti regulasi yang jelas, peserta pemilu yang kompeten, pemilih yang cerdas, birokrasi yang netral, dan penyelenggara pemilu yang kompeten dan berintegritas.
Prof Anthony menyampaikan, pemilu yang berintegritas juga harus berasaskan norma langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. “Dan asas pemilu berintegritas ini termaktub dalam UUD 1945 Pasal 22E Ayat 1,” pungkas Prof Anthony.
(fr)