Oleh: Wiztian Yoetri
(Wartawan Senior)
BERBEKAL satu periode jadi wakil bupati, dan dua periode sebagai Bupati Padangpariaman, Drs Haji Ali Mukhni telah mantap untuk melangkah ke Senayan. Memimpin penduduk Padangpariaman sebanyak 433.018 (BPS, 2021) jiwa bagi seorang mantan guru olahraga seperti Ali Mukhni merupakan pekerjaan yang sangat berkesan. Tertantang kembali berjuang untuk mewakili masyarakat.
“Saya berniat dan bertekad untuk memberikan pengabdian terbaik, lebih luas lagi untuk masyarakat,” ujar Ali Mukhni suatu hari. Berdiam dan berhenti bagi orang seperti Ali Mukhni, merupakan perkara sulit. Selalu ada misi perjuangan untuk perbaikan ummat. Kesempatan selalu terbuka untuknya.
Niat dan tekadnya itu, sebetulnya sudah terpatri sejak periode akhir dirinya menjabat bupati. Bukan Gubernur atau Wakil Gubernur pilihan utamanya, namun sejatinya adalah sebagai wakil rakyat di DPR RI. Arena perjuangan dan pengabdian diperluas, tak ada gunung yang tinggi tak ada laut yang dalam, jika ada tekad dan niat, bisa dilewati.
Karena, inilah saatnya, untuk memberikan pengabdian lebih luas dan lebih konkret. Bila sebagai pejabat eksekutif, kita berbuat sebagai eksekutor, yakni bekerja dengan dana yang telah tersedia, namun, kelak sebagai legislator tugas kita betul-betul bekerja untuk memperjuangkan ‘nasib’ rakyat.
Dalam dua periode kepemimpinanya menjadi Bupati Padangpariaman, banyak gebrakan yang telah dilakukan Ali Mukhni. Terutama, untuk kegiatan fisik, mulai dari pembangunan Komplek MAN Insan Cendekia Padangpariaman di Sintuak Toboh Gadang. Ali Mukhni berjuang habis-habisan merebut sekolah itu dari daerah lain. Kini MAN IC, adalah sekolah terbaik di Sumbar.
Lalu, Politeknik Pelayaran yang terletak di kawasan Ketaping, merupakan sekolah unggul untuk Indonesia bagian Barat. Banyak melahirkan pelaut-pelaut hebat yang punya reputasi nasional. Selanjutnya, pusat Cacao Indonesia Barat di Lubuk Bunta. Merupakan pabrik coklat terbesar, dan akan menampung buah coklat di pulau Sumatera.
Reputasi Ali Mukhni selanjutnya, kehadiran main stadion berkelas internasional di Sikabu Lubuk Alung. Meski sumber dananya dari APBD Sumbar, namun kehadirannya, merupakan buah tangan Ali Mukhni. Rang Piaman harus bangga dengan capaian-capaian ini, karena bukan datang tiba-tiba. Ada perjuangan dan pengorbanan agar setiap pembangunan bisa terlaksana.
Dan, suatu yang monomental sebagai bagian gebrakan Ali Mukhni, adalah kehadiran kawasan pendidikan Tarok City, di Kayutanam. Kawasan dengan luas areal 650 hektar itu, merupakan kerjakeras Ali Mukhni membebaskannya dari sebelumnya dikuasai oleh pihak swasta. Semua kegiatan pembangunan fisik itu, tidak lepas dari kiat dan seni kepemimpinan seorang Ali Mukhni. Lewat kerja kerasnya dengan dukungan tokoh masyarakat dan staf, Ali Mukhni berhasil membebaskan sejumlah lahan.
Seiring pula dengan makin padatnya kota Padang, dan berkurangnya lahan, maka Padangpariaman menyambut situasi “kritis” di kota Padang, dengan menampung tangan selebar-lebarnya. Itulah kiat kepemimpinan Ali Mukhni, berjuang bersama masyarakat, dengan komitmen meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebab kehadiran sejumlah proyek fisik itu, membawa dampak ikutan ekonomi.
Perjuangan itulah yang akan diperluas dan dilanjutkan Ali Mukhni, bila terpilih menjadi wakil rakyat di DPR RI. Ali Mukhni, yang mantan Ketua DPW PAN Sumbar, dan mantan Ketua Gerindra Sumbar, kini memantapkan diri nya menuju Senayan lewat partai Nasdem, sebagai caleg nomor urut 6, Dapil Sumbar dua; meliputi Kota Pariaman, Bukittinggi, Payakumbuh, serta Kabupaten Padangpariaman, Agam, 50 Kota, Pasaman Barat dan Timur. Selamat berjuang, Jo Kuni! *)