JAKARTA, AmanMakmur— Anggota Komisi VI DPR RI Hj Nevi Zuairina pada rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI dengan Dirut PT Reasuransi Indonesia Utama (RIU) dan Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menyoroti kemampuan RNI sebagai lembaga solutif memecahkan persoalan harga yang selama ini menjadi keluhan petani dan nelayan.
Nevi meminta agar RNI mampu sebagai off taker produk petani dan nelayan terutama pangan strategis, seperti beras, gula, garam, dan beberapa komoditas perikanan dapat menjadi contoh komoditas produk petani dan nelayan di off taker.
“Selama ini jaminan harga produk pertanian dan perikanan sangat sulit untuk diprediksi. Dengan adanya upaya off taker dari perusahaan negara, saya yakin semangat petani dan nelayan untuk berproduksi semakin meningkat,” tutur Nevi, melalui keterangan persnya, Jumat (16/6/2023).
Legislator asal Sumatera Barat II ini menyampaikan bahwa pertanian jadi lapangan kerja 40 juta kepala keluarga. Lebih rinci ia mengatakan, 40 juta keluarga ini merupakan 29% dari angkatan kerja dan menyumbang 11,8% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Anggota Banggar DPR ini menambahkan, tantangan beberapa bulan ke depan, beberapa negara termasuk Indonesia akan menghadapi El Nino, panas panjang, kurang air.
Hadirnya korporasi negara untuk petani dan nelayan akan sangat diharapkan untuk menjadi penyangga atau back up bila terjadi hal-hal yang tidak terprediksi.
“Terutama komoditas pangan strategis seperti – beras, minyak goreng, gula rakyat, garam rakyat, ikan/komoditas kelautan yang dari nelayan rakyat (sumber protein) dan telur/daging ayam yang dari peternak rakyat (sumber protein) mesti jadi perhatian negara melalui korporasinya untuk petani sebagai produsen dijamin serapan hasil produksinya dengan jaminan harga yang baik,” tutup Nevi Zuairina.
(Rel/nzcenter)