TANAH DATAR, AmanMakmur — Ratusan masyarakat melaksanakan salat Jumat perdana di Masjid Al Jihadufisabilillah Nagari Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar, Jumat (17/3/2023).
Saat itu bertindak sebagai Khatib Jumat, Ustad Meddianto dan imam Zaipul Imbra.
Masjid megah yang dapat menampung sekitar 800 hingga 1.000 jamaah tersebut dibangun oleh Indra Gunalan, pengusaha ayam petelur warga setempat.
Sebelum pelaksanaan Jumat perdana itu, Indra Gunalan di hadapan jamaah menyampaikan bahwa pembangunan masjid tersebut untuk syiar islam.
“Kepada kaum muslimin masyarakat Lintau, masyarakat Tanah Datar, maupun umat Islam di manapun berada, silahkan manfaatkan masjid ini untuk berbagai kegiatan agama. Mari makmurkan rumah Allah ini. Mari kita isi berbagai aktivitas keagamaan, juga untuk pendidikan generasi muda kita,” kata Indra Gunalan.
Pembangunan Masjid Al Jihadufisabilillah itu dibangun atas wakaf Indra Gunalan dengan menyisihkan keuntungan usaha peternakan ayam petelurnya sebesar 10 persen tiap transaksi dari awal usaha.
Masjid yang terdiri dari 15 shaf itu menelan biaya sekitar Rp5,032 miliar. Indra Gunalan saat itu juga melaporkan kepada jamaah, banyak masyarakat yang membantu menjelang masjid digunakan yaitu berupa bantuan uang tunai, sajadah, uang untuk pembeli nasi bungkus, buah-buahan, kue dan berbagai bantuan lainnya saat pelaksanaan jumatan pertama tersebut.
Ketua BPRN Nagari Tigo Jangko, Zulkarnain juga menyebutkan, pihaknya dari pemerintahan nagari sangat berterimakasih kepada Indra Gunalan dan donatur lainnya yang telah membangun masjid tersebut.
“Semoga harta yang diwakafkan dan perbuatan yang dikerjakan ini menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT. Masjid ini sudah diwakafkan kepada kaum muslimin, agar kita manfaatkan untuk berbagai ibadah, kepada semua lapisan masyarakat kita semua para jamaah mari kita ramaikan masjid ini, semoga Jumat selanjutnya hingga hari kiamat kita selalu meramaikannya,” kata Zulkarnain.
Ia juga berharap karena bulan puasa akan tiba, agar pergunakan momentum itu sebaik mungkin.
Ke depan di kawasan tersebut juga akan dikembangkan sebagai pusat pembelajaran agama Islam atau Islamic Center. Kini juga telah dibangun 6 unit asrama dan masing-masing memiliki 8 tempat tidur untuk kegiatan manasik haji atau kegiatan lain.
(FM)