SIJUNJUNG, AmanMakmur —Masyarakat Muaro Takuang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatra Barat, menggelar tradisi tahunan Bakau Adat dengan menyembelih sebanyak 9 ekor kerbau untuk prosesi tersebut, yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Kegiatan itu dihadiri Bupati Sijunjung Benny Dwifa, Wakil Bupati Sijunjung Iradatillah, unsur Forkopimda dan para pimpinan OPD. Kemudian Ketua TP-PKK Ny Riri Benny Dwifa, Rajo Alam Minangkabau Sultan M Farid Thaib Tuanku Abdul Fattah, Bundo Kanduang Sumatera Barat Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib, para pemangku adat, ninik mamak dan bundo kandung, serta undangan lainnya.
Tradisi itu selalu digelar masyarakat setempat sekali dua tahun, masuk tahun ketiga, yang telah disepakati sebagai bentuk wujud syukur atas rezeki dan nikmat yang diterima, sekaligus berdoa dan memohon kepada Sang Khaliq agar tetap hidup rukun, damai dan tentram.
Perhelatan anak nagari (desa adat) tahun ini dilaksanakan Minggu (12/3/2023), dengan memotong 9 ekor kerbau yang dagingnya dimasak warga, kemudian dipersiapkan untuk bakau di tempat perkaulan adat tepatnya di Koto Lamo, Nagari Muaro Takuang.
Bupati Sijunjung dalam arahannya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Nagari Takuang yang melaksanakan kaul adat sekali dua tahun masuk tahun ketiga, dengan harapan meningkatkan kekompakan yang terjalin erat.
“Mudah-mudahan tradisi ini bisa kita lestarikan, adat budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita, karena ini menjadi identitas kabupaten kita dan sesuai dengan visi dan misi kita,” ujar Bupati Benny.
Semoga kegiatan ini, lanjut bupati, bisa dijadikan sebagai pembelajaran sosial dan budaya bagi generasi muda.
Bupati meminta kepada seluruh unsur masyarakat setempat supaya bukan sekadar menikmati acara seremonial bakau adat yang berlangsung sukses dan meriah, tetapi hayati tujuan dan makna sesungguhnya dari bakau adat tersebut.
Fahrizal Dt Bagindo Sutan, selaku ninik mamak Muaro Takuang mengatakan, berkaul adat yang dilaksanakan juga untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan silaturrahim serta menghapus kesalahan dan kekhilafan yang mungkin terjadi.
Kemudian, Walinagari Takuang Iswadi mengatakan, pelaksanaan bakau adat juga bukti nyata terjalin serta terciptanya kebersamaan dan kesepakatan di Nagari Muaro Takung.
(Nofviandry)