PADANG, AmanMakmur —-Gubernur Sumbar Mahyeldi memerintahkan Kepala Dinas PSDABK (Pengelolaan Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi) Sumbar untuk turun langsung ke lapangan guna mengetahui kondisi riil terkait rencana pembangunan saluran pembuangan dari Irigasi Gunung Nago guna mengatasi banjir dan sampah kiriman yang masuk sejak tahun 2017 ke Komplek Permata Surau Gadang (PSG), Nanggalo Padang.
Perintah itu disampaikan Gubernur Mahyeldi saat bertemu dengan perwakilan warga PSG dan Kelompok Tani (Keltan) di musala Istana Gubernuran Sumbar, Senin (13/3/2023), usai salat Subuh berjamaah.
Gubernur mengatakan, jika tidak ada kegiatan yang sudah dijadwalkan ke Pesisir Selatan, dirinya akan langsung ke komplek untuk mengecek kondisi di lapangan.
“Hal ini agar semuanya bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada lagi warga yang kebanjiran,” ujar Mahyeldi.
Untuk itu, Mahyeldi minta Kepala Dinas PSDABK langsung turun ke lapangan sehingga mengetahui pasti, apakah pembangunan saluran tersebut nantinya berdampak atau tidak terhadap warga komplek sebelahnya, yakni Komplek Indah Pratama (KIP) yang sebelumnya juga bertemu dengannya di rumah dinas.
Pasalnya, dalam pertemuan itu warga PSG menyampaikan bahwa seharusnya sejak awal Dinas PSDABK dalam membuat perencanaan bisa memastikan apakah pembangunan itu berdampak atau tidak ke warga lainnya.
Hasil kajian itu lalu disampaikan ke warga dan kelompok tani secara transparan, sehingga tak ada kekhawatiran dan simpang-siur informasi.
Gubernur pun merespons itu dan meminta Dinas PSDABK turun ke lapangan bersama pemko serta warga kedua komplek, serta berharap selesai semua sebelum masuk bulan puasa.
Artinya, warga di PSG tidak kebanjiran air dan sampah kiriman lagi, kemudian warga KIP juga aman.
Apabila ada pekerjaan yang menjadi kewenangan Pemko Padang, Gubernur meminta agar dikoordinasikan sehingga bisa diatasi bersama-sama. Dan Gubernur telah menghubungi Sekda Kota Padang Andree Algamar.
“Pak Kadis, disegerakan saja menyelesaikan masalah banjir ini. Hari ini juga cek ke lapangan. Saya lagi bersama warga. Soal polongan itu, cobakan komunikasikan dengan Pemko, kalau tidak bisa Padang, kita yang kerjakan,” ujar Gubernur Mahyeldi saat menelepon Fathul Bari, Kadis PSDABK Sumbar, di hadapan utusan warga Komplek PSG dan Keltan.
Jika nantinya ternyata dalam pengecekan di lapangan tidak ada dampak terhadap warga lainnya dari pengerukan darurat yang sudah dilakukan Kamis lalu, maka perwakilan warga PSG Fitra Mulia dan Zulfahmi menyampaikan harapan agar pengerukan sebelum pekerjaan inti proyek dimulai bisa dilakukan.
“Itu harapan kami Pak Gubernur, untuk mengurangi debit air irigasi dan sampah kiriman yang masuk komplek. Sehingga kami puasa dan lebaran nanti tidak kebanjiran air dan sampah lagi, pak. Sebab kami sudah sejak tahun 2017 kebanjiran dan sejak dua tahun lalu kebanjiran saat lebaran,” ujar Fitra lirih.
(Rel/esg)