
PASAMAN, AmanMakmur.com— Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sumbar Helmi menegaskan dan meminta jajaran ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Kementerian Agama untuk tidak gaptek (gagap teknologi) karena penguasaan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) merupakan sebuah instrumen yang berperan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Kita berharap, jajaran ASN bisa memanfaatkan kemajuan untuk menunjang pelaksanaan tugas sehari-hari,” kata Helmi, di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Selasa (5/7/2022).
Helmi berada di Pasaman untuk membuka pelatihan peningkatan kompetensi ASN, yang dilaksanakan oleh Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman.
Pada bagian lain Helmi menjelaskan, secara umum kompetensi semua ASN di lingkungan Kantor Kemenag, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Sumbar sudah lumayan baik.
“Mereka juga sudah bekerja dengan maksimal, sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing,” sebut Helmi.
Tapi sebagai manusia, sebut Helmi, setiap personil ASN memerlukan hal-hal yang baru, termasuk dorongan semangat, terutama dari unsur pimpinan. “Salah satu tugas pimpinan adalah memberi dorongan terhadap jajarannya untuk bekerja lebih baik lagi,” tambahnya.
Agar setiap ASN senantiasa mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, menurut Helmi, sangat perlu dilakukan pembinaan, antara lain dengan cara berjenjang.
“Sehingga pelaksanaan tupoksi masing-masing ASN di Kantor Kemenag bisa terlaksana dengan baik,” kata Helmi.
Kendati demikian, upaya-upaya untuk peningkatan kompetensi ASN masih dihadapkan dengan sejumlah keterbatasan, kendati tidak terlalu mendasar. Kendala-kendala yang sering terjadi, menurut Helmi, antara lain keterbatasan waktu, keterbatasan anggaran, keterbatasan sarana dan prasarana, dan lainnya.
“Tapi secara bertahap semua kendala itu diharapkan bisa dilalui dengan baik,” ungkapnya.
Senada dengan Helmi, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman Sulpan Amri menjelaskan bahwa pelatihan peningkatan kompetensi bagi para ASN di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman pada dasarnya dilaksanakan karena terkait dengan sifat dasar manusia, yang ingin selalu diingatkan.
Jangan sampai terjadi, menurut Sulpan bertamsil, kalimat untuk menyuruh berhati-hati baru keluar setelah terjatuh. “Seyogianya, sebelum seseorang terjatuh dari sebuah tempat yang tinggi, sudah diingatkan untuk berhati-hati, dimaksudkan agar jangan sampai terjatuh,” terangnya lagi.
Apalagi, tambah Sulpan, seiring dengan perjalanan waktu, aneka kemajuan dan perkembangan juga terus terjadi, tidak terkecuali di bidang iptek.
“Naif ASN bisa memberikan pelayanan berbasis digital dengan yang tinggi, sudah diingatkan untuk berhati-hati, dimaksudkan agar jangan sampai terjatuh,” terangnya lagi.
Apalagi, tambah Sulpan, seiring dengan perjalanan waktu, aneka kemajuan dan perkembangan juga terus terjadi, tidak terkecuali di bidang iptek.
“Saatnya ASN untuk cepat beradaptasi dengan kemajuan iptek itu,” katanya.
Intinya, menurut Sulpan, seorang ASN yang baik, yang sejatinya adalah sebagai pelayan masyarakat, harus lebih tahu dari masyarakat yang dilayani.
“Tidak mungkin ASN memberikan pelayanan terbaik kalau tidak menguasai bidang yang menjadi tugas dan kompetensinya,” tutup Sulpan.
(Rel/syf)