JAKARTA, AmanMakmur.com — Anggota DPR RI Fraksi PKS Hj Nevi Zuairina saat mengikuti acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota Legislatif Perempuan dari PKS se Indonesia menyampaikan akan menyambut seluruh arahan perjuangan PKS untuk memberi dan melayani rakyat dengan semaksimal mungkin.
Arahan pimpinan, baik dari Presiden Partai maupun Sekretaris Jenderal, mengingatkan semua pejabat legislatif PKS terutama perempuan, bahwa PKS telah memberi porsi yang sangat memadai kepada kaum perempuan.
“Saya melihat, PKS telah memberi tempat kepada kaum perempuan dengan cukup proporsional. Salah satu yang tampak terlihat adalah dalam pencalegan di tahun 2024, PKS telah memberi porsi sekitar 40% caleg perempuan se-Indonesia, dimana dari peraturan perundangan yang ada kuota minimal adalah 30 persen. Oleh karena itu, perjuangan yang diamanahkan kepada kaum perempuan di PKS juga tidak kalah strategisnya sehingga memerlukan keseriusan dan profesionalitas”, urai Nevi, melalui keterangan persnya, Senin (27/6/2022).
Adapun perjuangan yang dimaksud oleh Nevi antara lain, produk legislasi di parlemen baik di pusat, provinsi maupun kabupaten kota. Peraturan perundangan maupun peraturan daerah menurutnya mesti memperjuangkan hak-hak perempuan dan ketahanan keluarga sehingga keberlangsungan generasi penerus dapat terjaga secara kondusif karena terpayungi dalam regulasi yang formal.
Selain produk legislasi, Nevi mengatakan, bahwa advokasi di berbagai sektor dapat dilakukan oleh kaum perempuan di legislatif. Banyak pihak mengakui, telah muncul masa sekarang, kekuatan vokal legislator perempuan menjadi sorotan publik. Selain menarik perhatian, juga memiliki konten yang kuat terutama memperjuangkan hak-hak rakyat.
Nevi menambahkan, legislator perempuan dapat menjadi corong kaum perempuan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak dalam bentuk produk hukum kenegaraan maupun peraturan daerah. Soliditas dan kekompakan kaum perempuan akan dapat secara natural dilakukan oleh kaum perempuan itu sendiri.
“Kami menyadari bahwa kaum perempuan memiliki tanggung jawab keluarga karena memang esensi dari kaum perempuan menjadi sentra kasih sayang di keluarga, baik suami maupun anak-anak. Untuk itu, apa yang dirasakan kaum perempuan di keluarga, akan menjadi perjuangan yang menyesuaikan kondisi lapangan karena akan mewakili sebagian besar apa yang dirasakan kaum perempuan di Indonesia. Persoalan ekonomi, pendidikan, sosial budaya hingga perkembangan teknologi menjadi wilayah-wilayah yang mesti dijaga sehingga adat budaya yang mesti dipertahankan dapat lestari di negeri yang berbhineka ini”, kata Nevi menjabarkan.
Legislator asal Sumatera Barat II ini melanjutkan bahwa amat penting bagi kaum perempuan di legislatif adalah ketika amanat membangun basis sosial diimplementasikan dalam kerja-kerja nyata yang dapat dirasakan rakyat banyak.
Selama ini, Nevi sudah menjalankan beberapa arahan pimpinan partai untuk membangun basis sosial dalam berbagai kegiatan dan gerakan produktif untuk masyarakat.
Bundo Kanduang Sumatera Barat ini mengatakan, pada perjuangan anggaran di parlemen, legislator perempuan dapat menyuarakan sekaligus memberikan advokasi dalam bentuk perjuangan anggaran di berbagai sektor. Seperti yang ia lakukan, Nevi memberi contoh kegiatan di daerah pemilihannya selalu mengadvokasi beberapa bidang seperti peningkatan kapasitas dan kualitas perempuan, peningkatan kualitas para petani untuk ketahanan pangan, peningkatan pendidikan anak dari usia dini hingga perguruan tinggi untuk peningkatan kualitas SDM dan peningkatan fasilitas keagamaan untuk peningkatan kerukunan dan kualitas sosial kemasyarakatan.
“Alhamdulillah, dengan semua doa dari semua pihak, saya dan teman-teman legislator perempuan dari PKS tetap semangat untuk produktif dan berinovasi membuat kegiatan kreatif dan dinamis di masyarakat. Semoga semangat ini terus berlangsung sehingga tagline PKS untuk berkhidmat kepada rakyat dapat terimplementasi dengan baik”, tutup Nevi Zuairina.
(Rel/nzcenter)