NUSA TENGGARA TIMUR, AmanMakmur.com — Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, dianugerahi gelar Kaletabata Kerajaan Kui saat berkunjung ke Kerajaan Kui di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (2/6).
Dalam kesempatan itu, LaNyalla juga mendapatkan curahan hati dari Bupati Alor, Amon Djobo.
“Kita sampaikan ke pak Ketua DPD RI, masyarakat Alor masih 62% hidup masih sangat sederhana. Karena, lebih banyak mereka ada hidup di daerah-daerah pedalaman. Akses ekonominya masih sangat terbatas sekali, tapi kalau hari ini bapak datang mempersatukan kami ada di Istana Kerajaan Kui ini, kami harus tahu dan kami punya harga diri dan punya martabat. Kami boleh miskin secara materi tapi kami tidak miskin secara harga diri. Bapak Ketua DPD memberikan semangat kepada kami,” katanya.
Menurut Bupati Amon Djobo, kedatangan Ketua DPD RI dengan sejumlah senator adalah sebuah penghargaan yang sangat luar biasa. “Terutama bagi kita di daerah. Ini pengakuan yang sangat-sangat luar biasa bagi kita, khusus di Kecamatan Alor Barat Daya, terkhusus untuk Kerajaan Kui. Selamat datang pak,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejarah masa lampau menceritakan banyak hal. Banyak hal ajaib yang dibuat oleh raja-raja saat itu meski di tengah tengah keterbatasan.
“Tetapi banyak orang lupa bahwa kehadiran kita ini mewakili mereka dengan era terbuka dan maju. Orang lupa ini kerajaan-kerajaan, bukan Kerajaan Kui saja, Kerajaan Alor, Kerajaan Majapahit juga sekarang orang sudah lupa. Padahal itu suatu kekuatan yang mempersatukan republik ini. Pak LaNyalla mengingatkan kami kembali,” ujarnya.
Ditambahkannya, kehadiran Ketua DPD RI beserta anggota DPD memberikan satu warning, bahwa kita terlahir sama dan satu peradaban ke peradaban lain.
“Kita ini orang-orang bersaudara dan kita ini terlahir dari kerajaan kerajaan sampai masuk ke kapitan sampai sekarang. Kehadiran beliau ke Alor, menyolek kita untuk ingat, ” ujarnya.
Sementara itu, menanggapi curhatan Bupati Alor, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan siap membantu memperjuangkan semua aspirasi yang diterima.
LaNyalla sangat setuju dengan ikhtiar Bupati Alor untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi. Membangkitkan ekonomi juga merupakan perjuangan yang sedang terus dilakukan DPD RI. Kata LaNyalla, saat dirinya berkunjung ke Ende satu hari sebelumnya, di hadapan para pengurus Gerakan Pembumian Pancasila.
Pria berdarah Bugis itu secara tegas mengatakan, bahwa kita sebagai bangsa telah durhaka kepada para pendiri bangsa. Karena kita telah dengan sadar meninggalkan sistem Demokrasi Pancasila dan sistem Ekonomi Pancasila, dan mengganti dengan sistem Demokrasi Liberal dan sistem Ekonomi Kapitalistik.
“Sekarang pak Bupati bisa lihat sendiri akibatnya, oligarki ekonomi semakin menggurita dan menguasai semua sektor di republik ini. Segelintir orang menjadi sangat kaya raya, sementara ratusan juta rakyat tetap miskin di tengah limpahan sumber daya alam di negeri ini. Dan segelintir orang tersebut
telah melebur dengan asing melalui bursa saham untuk bersama-sama menguras kekayaan negeri ini. Ini sudah harus menjadi perhatian. Saya akan perjuangkan ini jika saya sudah berada di tempat kekuasaan. Salah satunya adalah menjadi Presiden,” katanya.
Ditempat yang sama, Raja ke-II Alor, Nasarudin Kinanggi, mengatakan LaNyalla sebagai salah satu orang besar yang telah menjadi pemimpin. Maka dari itu, pihaknya memberikan gelar Kaletabata yang artinya orang besar dan pemimpin besar.
“Kami sangat bahagia dengan kedatangan tamu dari pusat. Apalagi dari pusat sekelas Ketua DPD RI, dan dalam perjalanan sejarah baru pertama ini pejabat dari pusat sampai ke daerah dan sampai ke Kerajaan kami. Kalau dari saya, apa yang saya ikuti, saya dengar berita-berita, apalagi dengan kesediaan beliau turun ke lapangan, berarti secara otomatis saya sangat mendukung beliau ikut maju dalam Pilpres. Saya sebagai raja mendukung beliau. Apalagi beliau sosok dekat dengan masyarakat, mulai sulit lagi sekarang pejabat turun ke lapangan. Semoga pak, semoga bapak jadi Presiden,” katanya.
Saat berkunjung ke Kerajaan Kui, LaNyalla disambut di Bandara dan diantar ke Kerajaan Kui oleh Bupati Alor Amon Djobo, Kajari Alor Abdul Muis, mewakili Dandim 1622 Alor Danramil Kota I Gusti Made Dharma, Wakapolres Alor Kompol Pieter M. Johannis dan kasat Polpp Kab. Alor Zainal Nampira.
LaNyalla melakukan kunjungan kerja ke Alor didampingi Anggota DPD RI asal NTT Angelius Wake Kako, Abraham Liyanto, Senator Sulsel Andi Muh Ihsan, Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin, Kabiro Setpim DPD RI Sanherif Hutagaol, dan Staf Ahli Ketua DPD Baso Juherman.
Dari pihak kerajaan, menyambut Ketua DPD RI langsung adalah dua raja muda Kerajaan Kui. Yakni Raja ke-III Muchtar Kinanggi Dan Raja ke-II Nasarudin Kinanggi dan Wakil Bupati Alor Imran Duru.
(Rel/dpd)