JAKARTA, AmanMakmur.com ––Kasus Hepatitis akut tengah meluas di tengah masyarakat berdasarkan data yang dikeluarkan Kemenkes RI (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia).
Juru Bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril, mengatakan ada 1 kasus probable pemeriksaan hepatitis A, B, C, dan E non reaktif dan patogen lainnya pun negatif. Sedangkan 13 kasus pending classification itu ada 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus di Sumatera Barat, 7 kasus di DKI Jakarta, 1 kasus di Jambi, dan 3 kasus di Jawa Timur.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni minta pemerintah untuk membuat langkah mitigasi.
“Ini jadi masalah serius ya, kenapa? Karena ini menyangkut masa depan bangsa yang menyentuh anak-anak usia 6 sampai 16 tahun. Pemerintah harus membuat langkah mitigasi dengan menggandeng lembaga yang bersangktutan, salah satunya Kemenkes dan Kemendikbud.,” terang Sylviana Murni.
Lebih lanjut, Senator asal Provinsi DKI Jakarta ini juga meminta agar langkah mitigasi hadir bersamaan dengan SOP yang bisa dikeluarkan oleh pihak Kemendikbud berupa surat edaran kepada sekolah-sekolah yang telah membuka pembelajaran tatap buka.
“Di lain sisi juga harus ada langkah preventif, melihat sekolah-sekolah sudah banyak yang tatap muka, agar proses belajar belajar tetap berjalan denga aman dan nyaman.”
Diketahui, secara kumulatif total kasus dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia per 17 Mei kemarin ada 27 kasus. Dimana rinciannya 13 kasus berstatus discarded atau dikeluarkan dari dugaan, 13 kasus masuk pending classification dan 1 kasus probabel.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, maka kini ada 14 kasus dugaan Hepatitis Akut Misterius yang ada di Indonesia.
(Rel/dpd)