ARAB SAUDI, AmanMakmur.com —Di sela kunjungan kerja ke Arab Saudi, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan delegasi bertemu dengan sejumlah pengusaha setempat. LaNyalla memaparkan potensi Indonesia dengan keunggulan komparatif yang dimiliki. Yakni potensi hutan, lahan pertanian dan kelautan.
“Indonesia masa depan akan mengoptimalkan potensi biodiversity hutan, sekaligus fokus kepada keunggulan iklim untuk pertanian, perikanan dan sumber daya maritim serta pariwisata. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi lumbung pangan sekaligus paru-paru dunia,” tukas LaNyalla, Senin (16/5) malam.
Dikatakan LaNyalla, kekuatan Indonesia akan difokuskan kepada jaminan pangan, air dan oksigen untuk dunia. Sehingga Indonesia akan memastikan berkontribusi besar dalam menjaga hope of life penduduk bumi.
Diungkapkan, di dalam negeri, DPD RI sekarang memang fokus memantik kesadaran nasional akan pentingnya membangun keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia, sebagai salah satu daya saing, sekaligus positioning Indonesia dalam konstalasi global.
“Kami punya iklim yang bagus. Berada di garis katulistiwa. Kami juga memiliki keanekaragaman hayati dan potensi maritim yang begitu besar. Selain spot pariwisata yang luar biasa. Ini yang terus kami dorong di Indonesia,” urainya seraya mengatakan nenek moyang bangsa Indonesia adalah perpaduan antara masyarakat maritim dan agraris.
Owner Al-Mihrab, Abdurrahman Abdullah Al Rajhi berharap apa yang didorong oleh LaNyalla dapat terwujud, sehingga ke depan, perusahaan investasi yang bergerak di pembangunan gedung pencakar langit itu akan masuk ke Indonesia, untuk membuat tower ikonik di Indonesia.
“Kami insya Allah ingin membangun tower dengan tinggi 99 lantai, sesuai angka Asmaul Husna, sehingga menjadi bangunan ikonik di Indonesia, yang mayoritas penduduknya muslim,” kata Abdurrahman.
Sementara itu, Mohamed Qaid Saeed, owner First International Company, yang bergerak di sektor pangan, menyambut baik upaya LaNyalla mendorong Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Sehingga pihaknya bisa mempertimbangkan Indonesia sebagai alternatif untuk pemenuhan kebutuhan mereka.
Saeed mencontohkan, kebutuhan kambing untuk Arab Saudi dalam setahun mencapai 15 juta ekor. Selama ini dipasok dari Australia dan beberapa negara Afrika. “Itu baru satu komoditas. Jika Indonesia mampu menjadi pemasok, tentu akan lebih dekat, daripada Australia,” imbuhnya, seraya mengungkap ada tujuh perusahaan besar di Saudi yang bergerak sebagai penyuplai pangan.
Dalam pertemuan tersebut, LaNyalla didampingi Wakil Ketua Komite II DPD RI yang membidangi perdagangan dan investasi, Bustami Zainuddin. Turut hadir Sekjend DPD RI Rahman Hadi, Deputi Administrasi DPD RI Lalu Niqman Zahir dan Staf Khusus Ketua DPD RI Sefdin Syaifudin, serta Staf Pribadi Ketua DPD RI Fahd Bobsaid, selaku penerjemah.
Kunjungan kerja kali ini, dikhususkan untuk melihat langsung kesiapan akomodasi, transportasi dan layanan kesehatan jamaah Haji Indonesia serta membicarakan sejumlah permasalahan yang melingkupi Pekerja Migran Indonesia dari beberapa daerah di Indonesia, khususnya Provinsi NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Rabu (18/5) LaNyalla dijadwalkan akan bertemu sejumlah Pekerja Migran Indonesia di Kota Jeddah. Termasuk PMI yang sedang ditampung di Shelter PMI yang difasilitasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi.
(Rel/dpd)