JAKARTA, AmanMakmur.com —-Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia membahas mengenai perlunya kedua negara memperkuat kemitraan strategis di bidang politik, ekonomi dan sosial-budaya.
Ketua BKSP DPD RI, Gusti Farid Hasan Aman mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kesamaan sebagai pendukung sistem demokrasi utama dunia, yakni presiden dan pemimpin daerah yang dipilih langsung oleh rakyat dan kebebasan pers dan berserikat yang dijamin oleh negara. Selain itu, dengan kesamaan nilai dan kerja sama bilateral yang baik selama ini, kedua negara juga memasuki tantangan untuk menjadikan keberhasilan-keberhasilan tersebut dapat terus berkelanjutan.
“Kesamaan ini mendekatkan kedua bangsa secara nilai (values) dan keyakinan kepada sistem demokrasi yang mampu menumbuhkan inisiatif rakyat dan institusi politik untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan semakin berkembangnya ekonomi dunia, berbagai negara terus meningkatkan ekonomi, perdagangan, investasi dan pariwisata mereka,” jelasnya saat membuka rapat yang berlangsung secara virtual, Rabu (9/2).
Anggota DPD RI asal Lampung Abdul Hakim mengapresiasi atas kerja sama yang terjalin selama ini antara Indonesia dengan AS. Abdul Hakim menyoroti kerja sama penguatan otonomi di daerah dengan AS. Dirinya pun ingin menjajaki sektor-sektor apa saja yang bisa dikerjasamakan antara daerah dengan pemerintah AS.
“Kami ingin melakukan penajaman dan penguatan terkait kerja sama ini. Kami ingin mendapatkan tambahan data dan penjelasan tentang hal ini,” ucapnya.
Sementara itu, Senator dari Maluku Anna Latuconsina tertarik atas program USAID dalam hal konservasi kawasan perairan di Indonesia Timur. Apalagi provinsinya merupakan daerah kepulauan di mana 93%-nya adalah daerah perairan.
“Saya sangat tertarik atas program dari USAID. Provinsi kami 93% adalah perairan, kami ingin mendengarkan apakah ada bantuan khusus untuk Indonesia Timur, dan apakah itu juga bisa kami dapatkan,” ucap Anna.
Konselor Politik Kedubes AS, Kyle Richardson menjelaskan pihaknya berharap untuk tahun 2022 ini beberapa kesepakatan yang telah terjalin antara Amerika Serikat dan Indonesia dapat diperkuat lagi dalam berbagai aspek, baik itu peningkatan demokrasi, pendidikan maupun dalam rangka penanganan Covid 19.
“Melalui kementerian luar negeri masing-masing negara, telah ditandatangani nota kesepahaman tentang pentingnya kerjabsama di antara negara demokrasi dalam mengatasi Covid-19 dan menjamin ketersediaan vaksin secara adil dan merata. Selain itu, juga perlunya upaya bersama dalam mengatasi persoalan pemanasan global,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur USAID untuk Indonesia William Slater menjelaskan bahwa hal yang harus digarisbawahi dalam kerja sama AS dan Indonesia adalah tidak hanya terjadi di tataran pimpinan tetapi juga sampai di tingkat daerah dan pihak swasta. Kerja sama mencakup semua bidang tidak hanya pemerintahan demokratis tapi juga perubahan iklim, perkembangan ekonomi dan pendidikan.
“Kita memiliki kemitraan untuk memperbaiki kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, program air bersih dan juga upaya penyediaan lingkungan yang sehat. Dalam dua tahun terakhir AS juta telah mendonasikan lebih dari 2,8 juta vaksin,” jelasnya.
(Rel/dpd)