
PADANG, AmanMakmur —Memperingati 88 Tahun Rusli Marzuki Saria, rencananya Kapas (Komunitas Pemerhati Sumbar) dan Hamas (Himpunan Media Sumbar) akan menggelar acara dalam bentuk parade pembacaan puisi -karya-karya Rusli Marzuki Saria, Orasi Budaya dan Life Achievement Award, pada tanggal 27 Februari 2024 di Padang.
Rusli Marzuki Saria, atau akrab dipanggil dengan Papa, merupakan penyair modern Indonesia yang bernafas panjang. Ia pejuang PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia), anggota Mobile Brigade/Polisi Brimob. Pernah menjadi Anggota DPRD Padang dan wartawan Harian Haluan sejak harian itu berdiri.
Sudah menerima berbagai penghargaan, antara lain Penghargaan Sastra dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1997, Penghargaan Tuah Sakato dari Pemprov Sumbar tahun 2008, dan Penghargaan Sastra ASEAN dari Kerajaan Thailand (SEA Write Award) tahun 2017, melalui karya Sendiri-sendiri, Sebaris sebaris (Penerbit Kabarita, 2017).
“Hanya penghargaan dari Pemko Padang yang belum pernah Papa peroleh. Padahal pencipta tagline Padang Kota Tercinta itu adalah Rusli Marzuki Saria”.
Karya sastranya terhimpun dalam buku; Sembilu Darah (DKSB dan Pustaka Sastra, 1996), Parewa (Grasindo Jakarta, 1998), Tonggak (dengan Linus Suryadi AG, Gramedia Jakarta, 1987), Mangkutak di Negeri Prosa Liris (Grasindo Jakarta, 2010), dan karya dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, One by One, Line by Line (Kabarita, Padang 2014).
Kecintaan Papa terhadap Kota Padang, dituangkannya pada puisi dengan judul Padang Kotaku.

PADANG KOTAKU
(Rusli Marzuki Saria)
Padang kotaku. Suatu waktu nanti takkan lagi terdengar terompa kuda /
Padang kotaku. Suatu hari nanti takkan lagi dengar ringkik kuda /
Padang kotaku. Takkan lagi bermimpi derak-derik /
Leguh legah pedati dan genta /
Padang kotaku. Nanti takkan lagi terisak /
Dari perjalanan jauh yang lama /
Gedebur ombak Purus menghiba, kuning air Muara /
Dan kapal-kapal kecil di senja /
Dan aku tak melupakanmu, Gunung Padangku, taman Siti Nurbaya /
Meriam Jepang serta kuburan Tionghoa /
Panasmu lusuhkan kemeja, deru badaimu /
Angin lengkisaumu dan masa lampaumu /
Aku tak bersedih karena semuanya ini /
Sebab; telah menggelitik bawah sadarku sampai aku jatuh cinta /
Bila aku tiada lagi nanti Padang kotaku, jangan bersedih /
Bagai mentari tenggelam di balik lautmu
1975
Menurut Isa Kurniawan, Ketua Pelaksana acara Peringatan 88 Tahun Rusli Marzuki Saria, sudah selayaknya Pemko Padang memberikan penghargaan kepada Papa.
“Momentum ulang tahun ke-88 ini sangat pas bagi Pemko Padang untuk memberikan penghargaan kepada Papa Rusli. Apalagi beliau juga pernah menjadi Anggota DPRD Padang,” harap Isa.
(ika)