NUSA TENGGARA BARAT, AmanMakmur.com— Saat meresmikan BUMN Pariwisata dan Indonesia Journey (Injorney) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), Presiden Jokowi buka kartu soal anak muda asal Minang, Dony Oskaria, yang kini menjadi Dirut Holding BUMN Pariwisata, yakni PT Aviasi Pariwisata Indonesia.
Presiden Jokowi meletakkan kepercayaan penuh kepada putra Tanjuang Alam, Tanah Datar Sumbar, untuk kembali memacu dan bangkitkan pariwisata Indonesia setelah berdarah-darah dihajar pandemi Covid-19.
“Saya percaya dan yakin Pak Dony Oskaria sebagai Dirut Holding BUMN Pariwisata bisa mamacu bangkitnya pariwisata,” ujar Presiden Jokowi, saat launching BUMN Pariwisata dan Aviasi di Lombok Tengah Kamis (13/1).
Kepercayaan Presiden Jokowi ini tak lepas dari pengalaman Dony Oskaria. “Pak Dony punya pengalaman panjang di sektor pariwisata, hotel maupun membangun destinasi wisata. Berbekal pengalaman panjang itulah, mudah-mudahan Pak Dony Oskaria dan jajaran direksi PT Aviasi Indonesia mampu membawa pariwisata Indonesia ke arah lebih baik,” ujar Jokowi.
Holding BUMN Pariwisata diresmikan Presiden Jokowi di lokasi Sirkuit MotoGP milik Indonesia di Mandalika. Dikatakan Jokowi, BUMN Pariwisata dan Aviasi ini akan mengelola banyak perusahaan, mulai dari penerbangan, bandara, 120 hotel. Kemudian kawasan pariwisata dari Nusa Dua, Mandalika, Likupang, Borobudur, ada Taman Mini. Kemudian, pernak-pernik handycraft di Sarinah.
Terakhir, Presiden Jokowi berpesan agar kemajuan sektor pariwisata dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar.
Pariwisata, kata Presiden, harus bisa memperbesar, memperbaiki tata kelola, tetapi juga lingkungannya juga bisa ikut nebeng.
“Segera bentuk ekosistem lintas sektor yang melibatkan BUMN, melibatkan swasta, melibatkan masyarakat lokal dan UMKM-UMKM yang ada di daerah. Berikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi bagian, ini penting sekali, menjadi bagian dari kemajuan pariwisata yang ada di daerahnya, menjadi bagian dari kemajuan negara kita Indonesia,” ujar Presiden RI Jokowi.
(Rel/Ad)