PADANG PANJANG, AmanMakmur.com— —Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang komit mengembangkan pendidikan seni yang berkualitas dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar budaya Melayu dan penelitian dasar inovatif untuk menunjang mutu perguruan tinggi negeri pengembangan kesenian Melayu serta meningkatkan publikasi ilmiah.
“Kemudian ISI menjadi pusat kajian dan kreativitas seni yang berazaskan keilmuan dan profesionalisme, serta peka dan responsif terhadap perubahan dengan menjunjung tinggi moralitas bangsa,” ujar Rektor ISI Prof Dr Novesar Jamarun, MS, Kamis (6/1).
Lanjut Prof Novesar, ISI terus berupaya mengembangkan pusat informasi seni budaya bangsa yang bertanggungjawab. Memberdayakan potensi lembaga untuk kejayaan diri, lembaga, bangsa dan negara.
“Dan mampu beradaptasi dengan perkembangan seni budaya baik di tingkat nasional maupun internasional,” tukasnya.
Sejarah ISI
Rektor ISI Padang Panjang Prof Novesar Jamarun, menceritakan sejarah singkat ISI, yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI).
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009 ditetapkan mulai 1 Januari 2010, dimana Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) berubah menjadi Institut Seni Indonesia (ISI).
“Kemudian pada tanggal 17 Juli 2010 ISI Padang Panjang diresmikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Prof Dr Fasli Jalal, PhD,” ujar Prof Novesar Jamarun, yang merupakan Guru Besar Kimia Universitas Andalas.
Disampaikan Prof Novesar Jamarun, lembaga perguruan tinggi negeri tersebut memiliki 3 orang Pembantu Rektor, yakni; Pembantu Rektor I, Andar Indra Sastra. Ssn. MHum; Pembantu Rektor II, Purwo Prihatin, Ssn, MHum; dan Pembantu Rektor III, Firdaus, Sst, MPd.
Kemudian ada 2 dekan fakultas, yakni; Dekan Fakultas Pertunjukan, Ferry Herdianto. Ssn, Msn; dan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Yandri, Ssn, Msn.
Prof Novesar Jamarun menyebutkan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI memberikan kepercayaan kepada ISI untuk menyupervisi pendirian Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Aceh.
(Zul)