
PADANG, AmanMakmur.com—Di era digitalisasi ini, Sumbar harus bisa menangkap peluang untuk menghasilkan konten-konten lokal yang diangkat menjadi narasi-narasi yang berkualitas untuk konsumsi nasional maupun internasional.
Perubahan pola penyiaran dari analog ke digital pada tahun 2022 mendatang, akan membuka ruang bagi para kreator lokal untuk menampilkan karya-karya yang bercorak daerah secara maksimal.
Hal ini disampaikan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis, saat memberikan sambutan pada acara Anugerah KPID Sumbar 2021, Selasa (21/12), di Auditorium Gubernuran Sumbar, Jl Sudirman Padang.
Lanjut Yuliandre, ke depan akan muncul kanal-kanal baru, dimana semakin banyak opsi masyarakat untuk memilih. “Makanya Sumbar harus memiliki inovasi agar bisa menciptakan konten-konten lokal yang berkualitas, sehingganya masyarakat mencarinya,” ujar Yuliandre.
Sebagai contoh, sebut Yuliandre, Korea Selatan yang dari sisi sumber daya alam sangat kecil, tetapi mereka memiliki inovasi dan kreativitas yang mumpuni, sehingganya mereka bisa menghasilkan pendapatan yang besar. Triliunan rupiah dihasilkan dari industri hiburan Korea Selatan saat ini, yang dikenal dengan K-Pop.
“Sebenarnya banyak script-script di Sumbar yang narasinya berkualitas yang bisa menarik perhatian masyarakat. Untuk itu diperlukan kreator-kreator lokal yang bisa mengangkatnya,” tukas Ketua KPI Pusat periode 2016-2019 ini.

Kemudian disinggung Yuliandre bahwa sebagai regulator KPI hadir bukan untuk menyusahkan lembaga penyiaran, tetapi memudahkan. “Selagi lembaga penyiaran berjalan pada aturan yang ada, tentunya akan baik-baik saja,” pungkas tokoh muda nasional asal Minang, kelahiran Jakarta ini.
Sementara Ketua KPID Sumbar Afriendi Sikumbang mengatakan, pemberian anugerah ini merupakan bagian dari tugas KPI dalam mengapresiasi lembaga penyiaran, dan masyarakat umum, yang telah menunjukkan komitmennya terhadap penyiaran yang lebih baik.
Pada Anugerah KPID Sumbar 2021 ini, ada 3 orang tokoh dalam Kategori Khusus yang diberikan penghargaan sebagai Tokoh Nasional Penyiaran Digital, yakni Johnny G Plate (Menkominfo), Meutya Hafid (Ketua Komisi I DPR RI) dan Yuliandre Darwis (Komisioner KPI Pusat).
Kemudian kategori Tokoh Inspiratif Penyiaran diberikan penghargaan kepada; Nevi Zuairina (Anggota DPR RI), Leonardy Harmainy (Anggota DPD RI), Mahyeldi Ansharullah (Gubernur Sumbar), Audy Joinaldy (Wakil Gubernur Sumbar), Supardi (Ketua DPRD Sumbar), dan Irsyad Safar (Wakil Ketua DPRD Sumbar).
Untuk kategori Tokoh Peduli Penyiaran; Prof Ganefri (Rektor UNP), Yandri Rajo Budiman (Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumbar), Firdaus (Anggota Komisi I DPRD Sumbar), dan Deliyarni (Kepala Badan Keuangan Daerah Pemprov Sumbar.
Untuk Kepala Daerah Peduli Penyiaran diberikan penghargaan kepada Bupati Pasaman Benny Utama, yang satu-satunya kepala daerah di Sumbar yang mendapatkannya untuk tahun ini.
(Ika)