JAKARTA, AmanMakmur.com— Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumbar II, Hj Nevi Zuairina menghadiri acara silaturahmi yang diadakan oleh komunitas perempuan Minang di rantau, Indojalito, Sabtu (18/12), di Jakarta.
Komunitas ini sudah berumur 22 tahun dan tetap eksis dengan menunjukkan kesolidan perempuan Minang di tanah rantau.
Adapun acara silaturahmi tersebut diangkatkan oleh Indojalito, sekaligus dalam rangka merayakan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember.
“Alhamdulillah kita para perempuan Minang masih tetap terus menjaga silaturahmi, meningkatkan soliditas dan sekaligus memperkuat rasa persaudaraan. Momen Hari Ibu menjadi sarana pertemuan kita sambil memaknai Hari Ibu sebagai kekuatan utama tegaknya sebuah keluarga, juga sekaligus bertukar pikiran dan pengalaman yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan peserta yang hadir”, tutur Nevi, melalui keterangan persnya, Sabtu (18/12) malam.
Anggota DPR RI yang duduk di Komisi VI ini didaulat menjadi juri lomba pakaian terbaik yang menambah kemeriahan dan kehangatan acara Hari Ibu yang diadakan Indojalito.
Dengan dresscode Tenun Nusantara, Nevi dan seluruh komunitas Indojalito mengadakan Lomba Pakaian Baju Khas Minang, dimana istri mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ini turut menjadi jurinya.
“Saya menyampaikan, bahwa setiap ibu yang ada di negeri ini akan menjadi blue print atau master dari stuasi keluarga yang terbentuk dalam sebuah rumah tangga. Untuk itu, posisi strategis seorang ibu mesti dioptimalkan agar anak-anak yang ada dalam keluarga kita menjadi pribadi-pribadi yang kuat, baik secara biologis maupun ideologis”, tutur Nevi.
Politisi PKS ini memandang, bahwa ibu memiliki peran penting di era pandemi Covid-19 ini. Sebagai perempuan, yang paling utama dilakukan di tengah keluarga dan masyarakat adalah bersyukur kepada Allah SWT karena kemuliaan yang diberikan-Nya. Bagaimana setiap insan perempuan Indonesia, harus dapat menyelami sejarah kehidupan para tokoh bangsa yang dapat menjadi teladan bagi kaum perempuan Indonesia.
“Masyarakat yang baik lahir dari Ibu yang baik. “Ibu (an-Nisa’) adalah tiang negeri” (al Hadist). Jika kaum perempuan dalam suatu negeri berbudi pekerti baik (shalihah), niscaya akan sejahtera negeri itu”, kata Nevi merujuk.
Aktivis perempuan PKS ini mengatakan bahwa rumah tangga sebagai extended family (inti keluarga besar) dalam budaya Minangkabau menjaga dan mencetak generasi bermoral, dengan filosofi yang jelas, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Kaum perempuan (bundo kanduang, pemilik suku) berperan mendidik, menjaga nikmat Allah. Kaum lelaki (pemilik nasab), membentuk generasi berdisiplin. Kedua peran ini menjadi satu di dalam tatanan pergaulan masyarakat adat, dengan kekerabatan yang kuat.
Nevi berharap semoga komunitas Indojalito ini semakin besar, dan dapat menjadi agen perubahan (agent of change) yang lebih baik bagi kaum wanita Minang di perantauan dan seluruh wanita Indonesia pada umumnya.
“Semoga silaturahmi kita makin kuat, dan semangat kekeluargaan kita juga kuat, yang pada ujungnya memberikan kontribusi pada negara pada bidang apapun. Mulai di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya”, tutup Nevi Zuairina.
(Rel/nzvoice)