JAKARTA, – AmanMakmur.com — Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyambut positif restorasi atau revitalisasi cagar budaya di Indonesia. Menurutnya, program itu akan memicu gairah pariwisata dan menghidupkan sektor ekonomi daerah.
Salah satunya adalah penataan Benteng Van Den Bosch di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang sampai saat ini progresnya sudah mencapai sekitar 60 persen.
“Program revitalisasi cagar budaya menjadi langkah awal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik atau mancanegara. Dengan hal itu sektor pariwisata bergerak, yang kemudian memacu sektor lainnya terutama menumbuhkan perekonomian masyarakat lokal,” kata LaNyalla, Senin (6/12).
LaNyalla berharap revitalisasi tidak hanya dilakukan pada benteng peninggalan Belanda saja. Tetapi juga pada bangunan Kerajaan dan Keraton Nusantara yang sebagian besar kondisinya memprihatinkan.
“Dari puluhan kerajaan atau keraton di Indonesia yang sudah saya kunjungi, kondisi bangunannya banyak yang rusak. Padahal bangunan tersebut merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi. Warisan dari entitas sipil yang ikut membidani lahirnya bangsa ini,” tukasnya.
Sementara itu, restorasi atau revitalisasi Benteng yang biasa disebut Benteng Pendem itu masuk dalam turunan proyek strategis nasional.
Targetnya, tempat tersebut menjadi salah satu destinasi wisata berskala nasional dan internasional.
“Saya sepakat dengan pemerintah yang melihat adanya potensi besar pada salah satu aset negara itu. Makanya penataan dan pengembangan yang dilakukan Kementerian PUPR harus didukung,” tegasnya.
Yang terpenting, pesan LaNyalla, revitalisasi budaya harus disesuaikan dengan fungsi kota sehingga akan menjadi daya tarik pada sektor wisata.
“Konsep revitalisasi arahnya adalah pelestarian benda-benda bersejarah peninggalan masa lalu, kemudian dimanfaatkan untuk destinasi wisata. Artinya tetap memperhatikan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal,” ucap dia.
Pemugaran kawasan Benteng Pendem Ngawi seluas kurang lebih 42.181 meter persegi (m2) ditargetkan selesai pada Januari 2023. Anggaran bersumber dari APBN Tahun 2020-2023 (multiyears contract) dengan nilai kontrak Rp 113,7 miliar.
Terdapat 13 bangunan yang direstorasi, antara lain barak tentara, mess perwira, dapur umum, kediaman dan kantor jenderal, baston, dan gerbang. Juga dilakukan penataan kawasan dengan membangun jalan/akses, drainase, pedestrian, jembatan, dan lansekap.
Selain itu dibangun fasilitas tambahan seperti deep wheel, power house, toilet, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), dan sarana prasarana air bersih.
“Saya minta, setelah selesai penataan, Pemkab Ngawi dan Provinsi Jawa Timur aktif menjaga dan memelihara bangunan cagar budaya. Sehingga dampak ekonominya berkelanjutan. Perlu juga nanti mencari terobosan baru agar angka kunjungan wisata semakin tinggi, misalnya dengan iven-iven atau agenda lainnya,” paparnya.
(Rel/dpd)