JAKARTA, AmanMakmur.com —Anggota Komisi VI DPR RI, Hj Nevi Zuairina mendorong agar dibentuk tim khusus guna mengaudit secara komprehensif dan independen terkait permasalahan yang ada di tubuh Garuda Indonesia.
Menurut Nevi, permasalahan yang membelit tubuh Garuda tampak seperti gunung es, karena masih ada potensi kasus-kasus lainnya yang belum terungkap.
Saat rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang membahas restrukturisasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Selasa, 9 November 2021, Nevi berpandangan bahwasanya penyewaan Boeing 737 Max yang gagal dan memiliki banyak masalah pada 2014 lalu turut berkontribusi atas kondisi Garuda saat ini.
“Keuangan PT Maskapai Garuda Indonesia mengalami kesulitan dengan utang menembus Rp103 triliun. Selain pandemi, penyebab kebangkrutan Garuda Indonesia adalah kontrak sewa pesawat yang gagal dalam bisnis Garuda Indonesia,” ujar Nevi, melalui keterangan persnya kepada media, Kamis (11/11).
Politisi Fraksi PKS ini memaparkan, nilai sewa untuk 50 pesawat pada September 2014 tersebut terbilang mahal, yaitu mencapai lebih dari Rp42 triliun.
Di sisi lain, Nevi juga mengkritisi manajemen terdahulu yang dianggap turut berperan menciptakan kondisi Garuda Indonesia seperti saat ini.
Dengan kehadiran tim khusus tersebut yang mengaudit internal Garuda, Nevi berharap mendapat kejelasan informasi secara lengkap dan akuntabel terkait permasalahan yang membelit tubuh maskapai pelat merah ini.
“Mengingat BUMN yang seharusnya memberikan keuntungan kepada negara, tetapi jadinya malah merugikan negara,” pungkas Nevi.
(Rel/nzvoice)