PADANG, AmanMakmur.com—Kondisi pandemi tidak bisa dikatakan sudah aman, herd imunity Sumbar belum terjadi tapi pemprov masih ngotot gelar iven Tour de Singkarak (TdS) 2021.
“Tolong jawab dengan uang rakyat Rp7 miliar, berapa timbal baliknya ke masyarakat Sumbar,” ujar punggawa WhatsApp Group (WAG) Kawal Covid-19 Sumbar, Yul Akhyari Sastra, Jumat (20/8), di Padang.
Yul mengatakan untuk teriak menerapkan prokes ketat itu mudah, tapi apakah implementasinya di lapangan bisa dikontrol. Bahkan tidak habis pikir, mengapa dinas terkait begitu ngotot mengadakan iven ini.
“Bahkan Satpol PP pun yang sering turun ke lapangan untuk pengawasanan penerapan prokes Covid-19 juga saya rasa akan kewalahan mengamankan kerumunan tersebut. Jadi tidak ada jaminan iven tersebut akan terkendali penerapan prokesnya,” tambah mantan Anggota DPRD Sumbar ini.
“Saya pastikan tetap gelar TdS ada kerumunan panitia yang bertanggungjawab saya laporkan ke polisi,” tegas Yul
Sementara penyintas Covid-19 Farhaan Abdullah, tegas meminta iven TdS 2021 di tunda.
Farhan sang Swabber 6000 ini menghimbau tinjau ulang, atau tunda TdS karena akan menimbulkan kerumunan, khususnya kerumunan di masyarakat yang menonton TdS tersebut, dan untuk pesertanya, meski mereka menjamin telah mengikuti prokes ketat bukan tidak mungkin akan timbul juga covid varian baru lagi.
“Mudah-mudahan suara relawan covid seperti saya ini didengar pemerintah daerah karena ini menyangkut keselamatan nyawa rakyat”.
Farhan menambahkan tidak ada yang bisa menjamin apakah saat diadakan TdS nanti di bulan Oktober ini Covid-19 ini akan melandai. Apalagi bisa di bayangkan nanti bagaimana sepanjang jalan rute TdS akan ramai masyarakat berkerumun menonton timbul kerumunan dan itu sesuatu yang tidak bagus dalam penanganan Covid-19.
Lebih lanjut mengenai anggaran Rp7 miliar yang sudah dipagu untuk iven TdS ini, Farhan menyerahkan ke pemprov mau dialihkan kemana.
“Jika seandainya pemprov menyetujui iven TdS ini di tunda, atau di tinjau lagi, alangkah baiknya anggaran ini dialihkan untuk penanganan Covid-19, namun yang pasti keselamatan nyawa masyarakat adalah hukum tertinggi saat ini”, ujar Farhan.
Sementara TdS 2021 masih terus dilaksanakan, pihak Dinas Pariwisata Sumbar telah menetapkan lima daerah dilewati TdS. Dan jadwal pelaksanaannya Oktober. mendatang.
“Banyak yang bisa dilakukan jika TdS ini dibatalkan, anggaran Rp7 miliar bisa dialihkan lewat mekanisme refocusing untuk penguatan percepatan penangan Covid-19,” ujar Penggiat Wisata Sumbar Elvis
Banyak manfaat dari dialihkan anggaran TdS itu bisa membantu bangkit kempali usaha travel dan pengelola spot wisata di Sumbar yang sejak pandemi sudah kolaps.
“TdS iven intermasional. Apa bisa turis masuk. saat pandemi artinya target turis di iven TdS saat ini tak akan tercapai,” ujar Elvis.
(Rel/Ad)