ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Opini

Polisi dan Skandal yang Tak Habis, Kepercayaan Publik Semakin Terkikis?

Minggu, 16/3/25 | 21:03 WIB
in Opini
0
Post Views: 151
Khairunnisa, Mahasiswi Unand. (Foto : Dok)

Oleh: Khairunnisa
(Mahasiswi Unand)

POLISI seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, semakin banyak kasus yang mencoreng institusi ini sehingga kepercayaan publik pun terus menurun.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), polisi adalah badan pemerintah yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum, termasuk menangkap orang yang melanggar undang-undang.

Baca Juga

MTQ Nasional XLI Tingkat Sumbar Digelar di Bukittinggi, Tanah Datar Siap Pertahankan Juara Umum

MTQ Nasional XLI Tingkat Sumbar Digelar di Bukittinggi, Tanah Datar Siap Pertahankan Juara Umum

Selasa, 25/11/25 | 21:21 WIB
DPD RI-BPK RI Berkolaborasi Lakukan Pengawasan Keuangan Negara Agar Transparan dan Akuntabel

DPD RI-BPK RI Berkolaborasi Lakukan Pengawasan Keuangan Negara Agar Transparan dan Akuntabel

Selasa, 25/11/25 | 17:56 WIB
Tamsil Linrung Dorong Sinergi MIND ID–Unhas Agar Berkontribusi untuk Daerah

Tamsil Linrung Dorong Sinergi MIND ID–Unhas Agar Berkontribusi untuk Daerah

Selasa, 25/11/25 | 17:52 WIB

UUD 1945 Pasal 30 ayat (4) juga menetapkan bahwa tugas utama Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) adalah melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Akan tetapi, realitas yang terjadi hari ini semakin jauh dari harapan.

Masih ada polisi yang tulus dan berpihak pada rakyat, tetapi skandal demi skandal yang mencuat ke publik membuat kita bertanya: berapa banyak yang benar-benar setia pada tugasnya?

Tak jarang laporan masyarakat tidak ditindaklanjuti kecuali ada uang yang jadi penggerak. Tak sedikit pula kasus di mana laporan ditanggapi dengan pertanyaan, “Punya bukti yang kuat?” Alih-alih melayani dengan sigap, kini masyarakat dihadapkan pada fenomena #PercumaLaporPolisi yang kerap muncul di media sosial.

Bahkan, Polri sering dibandingkan dengan pemadam kebakaran (Damkar) yang menerima laporan masyarakat tanpa memandang seberapa remehnya suatu masalah.

Pemerasan, kekerasan, penembakan, pelecehan, pengancaman hanyalah sebagian dari sederet kasus yang melibatkan polisi. Salah satu yang paling mencengangkan dan terjadi baru-baru ini adalah eksploitasi seksual tiga anak di bawah umur oleh Kapolres Ngada. Itu baru satu contoh.

Jika ditelusuri lebih jauh, daftar kasus yang melibatkan aparat kepolisian sangat panjang, mulai dari penjualan senjata api ilegal, perlindungan terhadap jaringan judi online hingga lambannya respons terhadap laporan masyarakat.

Yang lebih mengkhawatirkan, istilah “oknum” terus digunakan sebagai tameng untuk menghindari tanggung jawab institusi. Namun, jika semua kasus yang disebut sebagai ulah oknum dikumpulkan, jumlahnya begitu besar hingga sulit dipercaya bahwa ini hanyalah kesalahan individu semata. Apakah masih pantas menyebut ini sebagai ulah segelintir orang, atau justru ini sudah menjadi bagian dari sistem yang bermasalah?

Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Maret 2023 mencatat bahwa Polri menjadi lembaga penegak hukum dengan tingkat kepercayaan publik paling rendah, hanya 64%. Sebagai perbandingan, kejaksaan mendapat kepercayaan 72%, sementara Pengadilan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masing-masing 71%.

Meski survei Litbang Kompas pada Juni 2024 mencatat tren kenaikan kepercayaan terhadap Polri hingga 73,1%, hal ini belum cukup untuk menutupi berbagai permasalahan yang terus muncul.

Kasus terbaru di tahun 2025, seperti intimidasi dan pengancaman terhadap Band Sukatani untuk melakukan klarifikasi, kembali menunjukkan wajah Polri yang kerap berseberangan dengan kebebasan berekspresi.

“Kejadian ini bentuk pembungkaman pada seni,” tulis seorang netizen di media sosial, mencerminkan keresahan publik yang semakin meluas.

Polisi harus segera berbenah, atau mereka akan kehilangan fungsinya sebagai pelindung masyarakat. Jika skandal demi skandal terus terjadi tanpa perbaikan yang nyata, bukan hanya kepercayaan yang hilang, tetapi juga wibawa hukum di negeri ini. Rakyat butuh perlindungan, bukan ketakutan. *)

ShareSendShare

Most Viewed Posts

  • Istri Rektor ITP Hendri Nofrianto Berpulang ke Rahmatullah (15,473)
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak (11,745)
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni (9,347)
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita (9,063)
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina (9,026)
  • Mevrizal: Profesi Pengacara Syariah Menggiurkan dan Kian Diminati (8,297)
  • Menakar Peluang DPD RI Dapil Sumbar di Pemilu 2024 (7,380)
  • Memenuhi Syarat, Bacalon DPD RI Hendra Irwan Rahim Dinilai Paling Siap (6,869)
  • Puncak Peringatan Hari Koperasi, Hendra Irwan Rahim: Dua Menteri Bakal Hadir di Sumbar (6,719)
  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (5,807)

Berita Lainnya

Inyiak Rajo: Pemimpin Baru dan Harapan Baru

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

Jumat, 21/2/25 | 00:37 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

Kamis, 30/5/24 | 06:00 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

Jumat, 14/6/24 | 20:18 WIB
“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Kamis, 05/6/25 | 01:41 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

Jumat, 16/5/25 | 12:12 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 11/5/25 | 19:31 WIB
  • Aman Makmur
  • Beranda
  • Tim Redaksi

© 2025 - Amanmakmur.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 - Amanmakmur.com