ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
No Result
View All Result
ArtMagz
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
Home Opini

Bangkrutnya Budaya Minangkabau

Rabu, 22/1/25 | 08:00 WIB
in Opini
0
Post Views: 164
Isa Kurniawan. (Foto : Riko)

Oleh: Isa Kurniawan

BEBERAPA berita mengenai Ranah Minang belakangan ini membuat kita terkesima. Ada sebagian beranggapan bahwa kita merasakan betapa telah runtuhnya nilai-nilai budaya yang selama ini diagung-agungkan.

Khusus mengenai masalah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), hal ini semakin menambah buramnya wajah budaya Minangkabau (Minang).

Baca Juga

DPD RI-BPK RI Berkolaborasi Lakukan Pengawasan Keuangan Negara Agar Transparan dan Akuntabel

DPD RI-BPK RI Berkolaborasi Lakukan Pengawasan Keuangan Negara Agar Transparan dan Akuntabel

Selasa, 25/11/25 | 17:56 WIB
Tamsil Linrung Dorong Sinergi MIND ID–Unhas Agar Berkontribusi untuk Daerah

Tamsil Linrung Dorong Sinergi MIND ID–Unhas Agar Berkontribusi untuk Daerah

Selasa, 25/11/25 | 17:52 WIB
Bupati Agam Ingatkan Penanganan Bencana Harus Cepat, Terkoordinasi dan Mengutamakan Keselamatan Warga.

Bupati Agam Ingatkan Penanganan Bencana Harus Cepat, Terkoordinasi dan Mengutamakan Keselamatan Warga.

Selasa, 25/11/25 | 17:48 WIB

Terjadinya degradasi budaya Minang ini sebenarnya sudah lama tercium. Malahan budayawan Edy Utama mengakui hal itu. Etnis Minang sudah lama mengalami kebangkrutan budaya. Tidak saja pasca PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) pada tahun 1958-1961, tetapi juga semasa Orde Baru.

Menurut Si Bung –sapaan akrab Edy Utama– pengaruh eksternal politik nasional yang merasuk ke dalam kehidupan masyarakat Minang merupakan faktor luar yang sangat berpengaruh dan mempercepat terjadinya kebangkrutan budaya Minang.

Sementara, akademisi Unand Emeraldy Chatra mengungkapkan bahwa kebangkrutan budaya Minang itu salah satunya ditandai dengan sudah tidak ada lagi kebanggaan menjadi orang Minang, dan lebih suka disebut orang Melayu, atau identitas lain selain Minang.

Yang parah adalah ketika ada yang mengaku tidak lagi orang Minang, maka ketika itulah –menurut mereka– tidak berlaku aturan-aturan sebagai orang Minang, yang menganut prinsip matrilineal, serta Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Kemudian, terjadilah hal-hal yang bertentangan dengan prinsip tadi. Mereka menjadi patrilineal yang bisa sesuka hati untuk menjual Harta Pusaka Tinggi (HPT), dan hidup tanpa ABS-SBK, tanpa nilai-nilai Islami.

Kita pernah mendengar adanya kasus ASN (Aparatur Sipil Negara) yang atheis (tidak ber-Tuhan), tertangkapnya para gadis penari striptis (telanjang bulat), pelecehan terhadap anak dan perempuan yang menjadi-jadi, sampai diperkosa dan dibunuh, dan banyak perbuatan lainnya yang bertentangan dengan budaya Minang, atau agama Islam.

Penting menjadi perhatian, sekarang untuk kasus LGBT –secara etnis– orang Minang berada dalam situasi yang mengkhawatirkan. Di Sumbar, populasinya termasuk yang terrtinggi di Indonesia.

Apa akal lagi? *)

Penulis adalah Koordinator Kapas (Komunitas Pemerhati Sumbar)

ShareSendShare

Most Viewed Posts

  • Istri Rektor ITP Hendri Nofrianto Berpulang ke Rahmatullah (15,473)
  • Lalai Eksekusi Bupati Pessel, LBH Sumbar akan Laporkan Kejari Painan ke Jamwas dan Komjak (11,745)
  • Klaim Rinaldi sebagai Ketum IKA FMIPA Unand Ditolak Alumni (9,347)
  • Ibunda Tercinta Mulyadi Wafat, Banyak Tokoh Nasional Kirim Karangan Bunga Duka Cita (9,063)
  • Ambulans Sumbangan Warga Padang Ikut Bantu Evakuasi Korban di Palestina (9,026)
  • Mevrizal: Profesi Pengacara Syariah Menggiurkan dan Kian Diminati (8,297)
  • Menakar Peluang DPD RI Dapil Sumbar di Pemilu 2024 (7,380)
  • Memenuhi Syarat, Bacalon DPD RI Hendra Irwan Rahim Dinilai Paling Siap (6,869)
  • Puncak Peringatan Hari Koperasi, Hendra Irwan Rahim: Dua Menteri Bakal Hadir di Sumbar (6,719)
  • DPD RI Bentuk Pansus Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (5,807)

Berita Lainnya

Inyiak Rajo: Pemimpin Baru dan Harapan Baru

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

Jumat, 21/2/25 | 00:37 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

‘Raja Penyair’ Pinto Janir Tampil Memukau di Acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar

Kamis, 30/5/24 | 06:00 WIB
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Taman Budaya Sumbar Itu Pengawal Peradaban!

Jumat, 14/6/24 | 20:18 WIB
“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

“78 Tahun Makmur Hendrik”, Rektor Unand: Kaya akan Nilai Budaya dan Kearifan Lokal

Kamis, 05/6/25 | 01:41 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Dukung Gerakan Berkesenian dan Berkebudayaan

Jumat, 16/5/25 | 12:12 WIB
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Hamas Apresiasi Komitmen Fadly Amran Terhadap Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 11/5/25 | 19:31 WIB
  • Aman Makmur
  • Beranda
  • Tim Redaksi

© 2025 - Amanmakmur.com

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial

© 2025 - Amanmakmur.com