JAKARTA, AmanMakmur —-Membanggakan, Dr Atriyon Julzarika, ST, MEng, putra daerah asal Jorong Kubang Landai, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, dikukuhkan sebagai Guru Besar dan Profesor Riset di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Selasa,(19/11/2024).
Atriyon Julzarika meraih gelar tersebut dalam usia cukup muda yakni di usia 39 tahun dengan jabatan Peneliti Ahli Utama golongan IV E.
Atriyon memiliki kepakaran topografi dinamis. Ia memaparkan inovasi terbaru melalui orasi ilmiah bertajuk “Pemodelan Bumi dengan Topografi Dinamis untuk Pembaruan Data Dasar Elevasi dalam Mendukung Geospasial Tematik”.
Orasi Atriyon mengusulkan solusi baru mengatasi keterbatasan data topografi statis yang tidak dapat merefleksikan kondisi lapangan terkini, khususnya di wilayah yang mengalami perubahan topografi dikarenakan bencana atau dinamika alam lainnya.
Melansir dari YouTube BRIN Indonesia Atriyon mengawali pendidikannya di kampung halaman di SDN 07 Kubang Landai tamatan tahun 1997, dilanjutkan ke SMPN 1 Batusangkar tamat tahun 2000, dan SMAN 1 Batusangkar tamatan tahun 2003.
Kemudian dia mendapatkan gelar sarjana teknik geodesi geomatika tahun 2007 dan magister geomatika tahun 2015, profesi geodesi geomatika tahun 2019, dan doktor ilmu teknik geoteknik tahun 2021, semua gelar tersebut diperoleh nya di Universitas Gajah Mada (UGM).
Atriyon menekuni riset ilmu geodesi dengan bidang keahlian yang dipilihnya adalah pemodelan bumi dengan kepakaran topografi dinamis.
Hingga saat ini dia terus melakukan riset permodelan bumi, topografi dinamika semu, geoforensik, polar engineering, geodesi kuantum, dan interdisiplin geospasial.
Dia menjadi calon pegawai negeri sipil pada 2008, dan memulai karirnya saat bergabung sebagai peneliti pada lembaga Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada tahun 2010.
Jabatan fungsional peneliti mulai dijajakinya sebagai peliti ahli pertama, peneliti ahli muda tahun 2012, peneliti ahli madya tahun 2018, dan peneliti ahli utama tahun 2023.
Di tengah kesibukan melakukan riset, dia juga diberi amanah jabatan sebagai ketua tim di Lapan dan ketua kelompok riset di BRIN.
Atriyon telah menekuni riset topografi sejak 2006, inovasi topografi dinamis dikembangkannya dengan mengintegrasikan topografi statis terhadap reformasi vertikal, dinamika semu, dan dinamika proses kabumian yang secara multi waktu yang diekstraksi dari berbagai data spasial multi sumber.
Topografi dinamis ini digunakan untuk pemodelan bumi dengan pembaruan data elevasi yang mendukung berbagai geospasial tematik.
Topografi dinamis dengan perairan bumi telah ditetapkan di perairan darat, perairan laut, infrastruktur, wilayah sub tropis, wilayah kutub, dan wilayah dinamika tinggi.
Dia telah menghasilkan lebih dari 185 karya ilmiah yang ditulis sendiri maupun yang ditulis bersama penulis lain, baik dalam bentuk buku, jurnal, maupun publikasi lainnya.
Karya ilmiah tersebut telah ditulis dalam bahasa Indonesia sebanyak 99 buah, bahasa Inggris 86 buah, dan memiliki kekayaan intelektual 6 buah.
Dia juga pembimbing aktif mahasiswa D3 hingga S3 dari beberapa universitas, dan juga pebimbing jabatan peneliti di BRIN.
Sebagai periset aktif, Atriyon bergabung dengan berbagi organisasi ilmiah dengan menjadi anggota.
Dia telah menerima sertifikat sebagai peneliti terbaik kedua dari diklat peneliti pertama dari LIPI, Satyalancana Karya Satya 10 tahun dari Presiden, piala penghargaan Gubernur Jawa Barat tahun 2023 untuk peringkat 3 karya tulis Jawa Barat dan penghargaan untuk artikel dengan sitasi tertinggi di bidang geofisika tahun 2022-2023 dari jurnal trends in sciences.
Berkat kegigihan dan kerja kerasnya dia telah membuktikan puncak karirnya sebagi periset dan menjadi tauladan bagi periset muda untuk selalu semangat dalam berkarya.
(Rel/KominfoTD)