![](https://amanmakmur.com/wp-content/uploads/2024/10/Screenshot_20241003_095229_Facebook.jpg)
NUSA TENGGARA TIMUR, AmanMakmur ––Presiden Jokowi meresmikan tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) secara serentak, berpusat di PLBN Terpadu Napan Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Rabu (2/10/2024).
Pada acara ini Presiden didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Dirjen Ciptakarya PUPR Diana Kusumastuti yang mewakili Menteri PUPR.
“Dari 2015 sampai 2024, telah kita bangun 15 PLBN. Tujuh PLBN dibangun pada 2015-2019 dan delapan PLBN dibangun pada 2020-2024. Hari ini diresmikan tujuh PLBN terpadu yang tersebar di NTT, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan Papua Selatan,” kata Presiden Jokowi.
PLBN berfungsi sebagai zona penyangga pertahanan negara serta titik ekonomi baru di kawasan perbatasan.
PLBN akan mendorong pengembangan kawasan perbatasan dengan menyediakan fasilitas publik dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Pembangunan sarana prasarana pendukung PLBN Napan Tahap I dilakukan pada Desember 2020-Juni 2022, yang meliputi pekerjaan bangunan inti, gudang sita, bangunan cuci mobil, mess pegawai, Wisma Indonesia, toilet umum, mini terminal, hardscape, landscape, pekerjaan MEP kawasan, pembangunan kantor TNI, dan kantor kepolisian.
![](https://amanmakmur.com/wp-content/uploads/2024/10/Screenshot_20241003_095248_Facebook.jpg)
Selanjutnya dilakukan pengembangan pada Tahap II dimulai di 2023 untuk pembangunan rest area, pagar kawasan, jalan beton, lansekap, signage nama PLBN, perkuatan lereng, mebelair, dan selasar bangunan inti.
Pada kesempatan kunjungan kerja di NTT tersebut, Presiden Jokowi juga meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
![](https://amanmakmur.com/wp-content/uploads/2024/10/Screenshot_20241003_095951_Gallery.jpg)
Bendungan Temef dibangun tahun 2017-2024 dengan luas genangan 299 ha dan dapat menampung air 45 juta m2. Menurut Presiden Jokowi, setelah Bendungan Temef selesai dibangun, maka airnya akan segera terisi dan diperkirakan mencapai 100% pada Januari 2025.
Bendungan Temef memiliki manfaat sumber air baku dengan kapasitas 131 liter per detik, dapat mengaliri irigasi seluas 4.500 ha, mereduksi banjir seluas 3.750 ha, dan meningkatkan indeks pertanaman dari 150% menjadi 250%.
Bendungan Temef merupakan bendungan keempat yang selesai dibangun di NTT pada kurun 2015-2024. Selanjutnya, terdapat 2 bendungan lagi yang akan diselesaikan oleh Kementerian PUPR, yaitu Bendungan Manikin dan Bendungan Mbay.
(Rel/pupr)