JAWA BARAT, AmanMakmur — Universitas Persada Indonesia Y.A.I mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi ke-4 di Desa Wisata Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung Barat, pada tanggal 5-7 September 2024.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 137 dosen dan 9 panitia dari berbagai perguruan tinggi (PT), baik negeri maupun swasta, yang berada di lingkungan LLDIKTI (Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah 3, 4 dan 10.
Sebanyak 47 kampus terlibat dalam kegiatan ini, di antaranya dari Padang, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Bandung, Jakarta, dan lainnya.
Kegiatan yang rutin diadakan pada awal semester oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Persada Indonesia Y.A.I ini, dari Padang turut dihadiri dosen Universitas Perintis Indonesia (Upertis) Prof Dr Suryani, MSi.
Disampaikan Prof Suryani, tujuan utama dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi ini adalah pemberdayaan kelompok masyarakat di Desa Wisata Lebakmuncang Ciwidey, dimana para peserta berinteraksi langsung dengan berbagai kelompok masyarakat yang terdiri dari petani sayur-mayur, pembudidaya strowberi, peternak sapi dan lebah madu, kader posyandu, UMKM, guru, pelaku bank sampah, serta pembudidaya ikan air tawar.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai program edukatif dan inovatif,” ujar Prof Suryani, melalui keterangan persnya, Jumat (6/9/2024).
Selain menjalankan program pemberdayaan, lanjutnya, peserta juga merasakan kehangatan keramahan warga desa dengan menginap satu malam di homestay milik penduduk setempat.
Setiap peserta menikmati hidangan tradisional yang disiapkan oleh para pemilik homestay, yang dikoordinasikan oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Lebakmuncang.
Setelah kegiatan Pengabdian Masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan fun game, diskusi antar peserta, pelatihan dan pengenalan alat musik tradisional dan performance dari dosen, tim pokdarwis, penyanyi serta seniman lokal.
Pada hari berikutnya, kata Prof Suryani, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan trekking ke Bukit Tugu melewati pematang dan tanjakan terjal, serta menikmati nasi liwet di atas bukit.
Pokdarwis menampilkan edukasi pertanian, peternakan dan perikanan kepada peserta. Kegiatan diakhiri dengan permainan menangkap ikan yang dilombakan dalam tiap kelompok.
“Hal ini menjadi pengalaman berharga bagi para peserta untuk lebih mengenal budaya lokal dan turut mendukung sektor pariwisata desa,” tukas Prof Suryani.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat Kolaborasi ini, harap Prof Suryani, dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Lebakmuncang, serta mempererat hubungan antara dunia akademisi dengan masyarakat luas.
“Layanan yang optimal dari tim Pokdarwis menjadikan semua peserta puas dalam kegiatan ini, baik dari sarana prasarana, homestay, edukasi dan fun game yang telah dirancang dengan baik,” tambah Prof Suryani.
Luaran dari kegiatan ini, katanya, adalah publikasi di media massa, artikel Pengabdian Masyarakat di jurnal nasional terindex Sinta, 10 judul buku (book chapter) tulisan dari peserta, kerjasama antar Perguruan Tinggi, dan antara Perguruan Tinggi dengan pihak Pokdarwis / Pemerintah Desa serta berbagai bentuk dokumentasi foto, audio dan video baik yang tayang di Tiktok, Instagram maupun Youtube peserta dan Pokdarwis desa Lebakmuncang.
Harapannya, sebut Prof Suryani, permasalahan dari kelompok masyarakat dapat dijadikan bahan untuk menulis proposal dalam kompetisi Hibah Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh DRTPM Kemedikbudristek tahun 2025.
(Cun)