RIAU, AmanMakmur—Provinsi Riau sebentar lagi akan punya satu rumah sakit canggih, yaitu Rumah Sakit (RS) Vertikal Otak dan Jantung.
Tak tanggung-tanggung, dana yang akan dihabiskan untuk membangun rumah sakit ini nantinya mencapai Rp1,6 triliun.
Namun Riau tidak menggunakan APBD. Dana untuk membangun rumah sakit ini akan menggunakan dana dari pemerintah pusat melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Rumah sakit ini akan dibangun di pusat kota provinsi di Jalan Nagasakti, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru.
Rumah sakit akan dibangun dengan sistem penganggaran multiyear mulai tahun 2024 ini dan ditargetkan selesai tahun 2025.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau Sri Sadono Mulyanto mengatakan, pemerintah pusat telah menurunkan tim untuk melihat langsung rencana pembangunan rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan tersebut.
“Untuk progres pembangunan rumah sakit otak dan jantung, saat ini sedang proses pelelangan perencanaan pembangunan. Pada 3 Mei lalu, sudah dilaksanakan aanwijzing (proses pertemuan antara pemilik tender dengan peserta tender yang lulus seleksi di lokasi, red) oleh PBJ dan PPK kegiatan perencanaan, semua dari Jakarta,” katanya, seperti dilansir riaupos.co, Sabtu (11/5/2024)
Lebih lanjut dikatakannya, nantinya jika sudah selesai lelang perencanaan, maka akan dilanjutkan lelang fisik. Kalau dua proses tersebut selesai, maka akan langsung dilakukan pembangunan fisiknya.
“Rencana peletakan batu pertama diperkirakan Oktober 2024,” sebutnya.
Dari hasil pengecekan ke lokasi lahan yang akan dijadikan tempat pembangunan rumah sakit tersebut, juga didapatkan bahwa lahan tersebut dalam kondisi aman dan RS Vertikal Otak dan Jantung di Riau mulai dibangun tahun ini, dan tidak ada tumpang tindih dalam kepemilikan lahan.
Ia juga mejelaskan, RS Vertikal Otak dan Jantung yang ini akan dibangun dengan sistem tahun jamak atau multiyears. Ditargetkan rumah sakit rujukan lintas provinsi ini selesai pada Desember 2025 mendatang.
Sementara untuk total anggaran yang dihabiskan untuk membangun gedung dan membeli peralatan kesehatan diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp1,6 triliun.
“Tapi untuk tahap awal ini dianggarkan Rp250 miliar. Itu untuk DED dan pembangunan awal. Tahun depan dianggarkan lagi, karena ini tahun jamak dan ditargetkan selesai pada Desember 2025,” ujarnya.
(Tan)
Sumbar : riaupos.co